Boyolali, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tradisi memetik daun tembakau atau yang dikenal dengan Festival Tungguk Tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, bisa menjadi salah satu agenda wisata unggulan.
"Kombinasi antara kegiatan panen tembakau dan tradisi menjadi pertunjukkan seni budaya yang menarik, kalau kemasannya bagus, event seperti ini bisa masuk agenda wisata tahunan," kata Ganjar di sela menghadiri Festival Tungguk Tembakau di Kabupaten Boyolali, Kamis.
Ganjar mengapresiasi Festival Tungguk Tembakau yang sarat dengan pertunjukan seni dan budaya
Politikus PDI Perjuangan itu optimistis Festival Tungguk Tembakau bisa menarik minat wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung, apalagi masyarakat yang hadir disuguhi keindahan Gunung Merapi serta Gunung Merbabu.
"Tungguk tembakau telah mendapat dukungan dari Dirjen Kebudayaan sehingga kalau bisa dikemas lebih bagus, bisa jadi masuk dalam kalender event pariwisata," ujarnya.
Festival Tungguk Tembakau diawali dengan pemetikan 16 lembar daun tembakau oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mendapat julukan Senopati Tembakau.
Usai prosesi pemetikan, belasan daun yang digunakan untuk bahan baku rokok itu kemudian digantungkan pada sebuah gunungan sebelum diserahkan kepada warga untuk diolah.
Selanjutnya dengan iringan tari-tarian tradisional dan aneka sesaji termasuk sekitar 200 tumpeng lengkap dengan lauk pauk, Gunungan Kiai Anjang Kencono diarak menuruni lereng menuju panggung utama perayaan Festival Tungguk Tembakau di Dukuh Brajan, Desa Senden.
Ratusan tumpeng yang diarak bersama gunungan tembakau merupakan wujud syukur para petani tembakau dan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena tanaman tembakau di wilayah Selo tumbuh subur, daun hijau, dan cuaca panas sehingga hasil panen bisa melimpah dengan kualitas bagus.
"Kombinasi antara kegiatan panen tembakau dan tradisi menjadi pertunjukkan seni budaya yang menarik, kalau kemasannya bagus, event seperti ini bisa masuk agenda wisata tahunan," kata Ganjar di sela menghadiri Festival Tungguk Tembakau di Kabupaten Boyolali, Kamis.
Ganjar mengapresiasi Festival Tungguk Tembakau yang sarat dengan pertunjukan seni dan budaya
Politikus PDI Perjuangan itu optimistis Festival Tungguk Tembakau bisa menarik minat wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung, apalagi masyarakat yang hadir disuguhi keindahan Gunung Merapi serta Gunung Merbabu.
"Tungguk tembakau telah mendapat dukungan dari Dirjen Kebudayaan sehingga kalau bisa dikemas lebih bagus, bisa jadi masuk dalam kalender event pariwisata," ujarnya.
Festival Tungguk Tembakau diawali dengan pemetikan 16 lembar daun tembakau oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mendapat julukan Senopati Tembakau.
Usai prosesi pemetikan, belasan daun yang digunakan untuk bahan baku rokok itu kemudian digantungkan pada sebuah gunungan sebelum diserahkan kepada warga untuk diolah.
Selanjutnya dengan iringan tari-tarian tradisional dan aneka sesaji termasuk sekitar 200 tumpeng lengkap dengan lauk pauk, Gunungan Kiai Anjang Kencono diarak menuruni lereng menuju panggung utama perayaan Festival Tungguk Tembakau di Dukuh Brajan, Desa Senden.
Ratusan tumpeng yang diarak bersama gunungan tembakau merupakan wujud syukur para petani tembakau dan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena tanaman tembakau di wilayah Selo tumbuh subur, daun hijau, dan cuaca panas sehingga hasil panen bisa melimpah dengan kualitas bagus.