Palu (ANTARA News) - Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi
menegaskan orang tidak dikenal (OTK) yang menembak salah seorang warga
di sekitar pegunungan Pora, Desa Parigimpu, Kabupaten Parigi Moutong,
merupakan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masuk daftar
pencarian orang (DPO).
Kapolda menjelaskan warga menjadi korban DPO itu bernama Simson alias Suju (30), seorang petani yang hendak mengambil durian di kebunnya. Dia ditembak di bagian dada atas sebelah kiri, karena berusaha melawan dan merebut senjata yang dimiliki oleh pelaku.
Lokasi kebun sendiri berjarak sekitar 5 kilometer dari dari perkampungan di Desa Parigimpu.
"Dari pengakuan dan keterangan saksi kunci, semuanya sama seperti foto dan ciri-ciri DPO yang telah disebar selama ini," ungkap Kapolda kepada sejumlah wartawan di Palu, Kamis petang.
Saksi itu merupakan seorang pria tua, yang bersamaan dengan korban, namun berhasil melarikan diri. Sementara korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Kronologis kejadian kata Kapolda, awalnya berdasarkan laporan seorang perempuan inisial Yl kepada kepolisian setempat, melalui telepon seluler. Dia melaporkan bahwa orang tuanya telah melihat sejumlah OTK yang telah mengelilingi korban hingga penembakan terjadi.
Selain itu, saksi lainnya Yp yang tidak jauh dari tempat kejadian, juga mendengarkan suara letusan sebanyak satu kali.
Berdasarkan kesaksian, ciri-ciri para OTK yakni berpakaian preman dan berambut gondrong, badan kurus serta membawa dua buah senjata.
Sebagai Penanggung Jawab Komando Operasi (PJKO), Kapolda mengatakan telah melakukan konsolidasi dengan seluruh unit pasukan Satgas Tinombala, untuk melakukan pengejaran hari ini, serta berupaya untuk menangkap DPO tersebut.
Selain itu, pasukan Satgas Tinombala juga telah menutup akses jalur untuk kembali ke pegunungan biru di Poso.
"Semua personil sudah bergerak baik Polri dan TNI untuk melakukan pengejaran," ujarnya.
Selain itu, beberapa waktu lalu, pihaknya telah memindahkan sekitar 14 tim pasukan Satgas Tinombala di daerah Parimo, karena sudah ada indikasi terjadinya perpindahan posisi dari para DPO itu.
Kapolda berharap seluruh masyarakat apabila melihat orang-orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat.
Tujuh orang DPO yang tersisa menjadi target perburuan yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso. Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso. Qatar alias Farel asal Bima NTB. Nae alias Galuh asal Bima NTB. Basir alias Romzi asal Bima NTB. Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.
Kapolda menjelaskan warga menjadi korban DPO itu bernama Simson alias Suju (30), seorang petani yang hendak mengambil durian di kebunnya. Dia ditembak di bagian dada atas sebelah kiri, karena berusaha melawan dan merebut senjata yang dimiliki oleh pelaku.
Lokasi kebun sendiri berjarak sekitar 5 kilometer dari dari perkampungan di Desa Parigimpu.
"Dari pengakuan dan keterangan saksi kunci, semuanya sama seperti foto dan ciri-ciri DPO yang telah disebar selama ini," ungkap Kapolda kepada sejumlah wartawan di Palu, Kamis petang.
Saksi itu merupakan seorang pria tua, yang bersamaan dengan korban, namun berhasil melarikan diri. Sementara korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Kronologis kejadian kata Kapolda, awalnya berdasarkan laporan seorang perempuan inisial Yl kepada kepolisian setempat, melalui telepon seluler. Dia melaporkan bahwa orang tuanya telah melihat sejumlah OTK yang telah mengelilingi korban hingga penembakan terjadi.
Selain itu, saksi lainnya Yp yang tidak jauh dari tempat kejadian, juga mendengarkan suara letusan sebanyak satu kali.
Berdasarkan kesaksian, ciri-ciri para OTK yakni berpakaian preman dan berambut gondrong, badan kurus serta membawa dua buah senjata.
Sebagai Penanggung Jawab Komando Operasi (PJKO), Kapolda mengatakan telah melakukan konsolidasi dengan seluruh unit pasukan Satgas Tinombala, untuk melakukan pengejaran hari ini, serta berupaya untuk menangkap DPO tersebut.
Selain itu, pasukan Satgas Tinombala juga telah menutup akses jalur untuk kembali ke pegunungan biru di Poso.
"Semua personil sudah bergerak baik Polri dan TNI untuk melakukan pengejaran," ujarnya.
Selain itu, beberapa waktu lalu, pihaknya telah memindahkan sekitar 14 tim pasukan Satgas Tinombala di daerah Parimo, karena sudah ada indikasi terjadinya perpindahan posisi dari para DPO itu.
Kapolda berharap seluruh masyarakat apabila melihat orang-orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat.
Tujuh orang DPO yang tersisa menjadi target perburuan yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso. Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso. Qatar alias Farel asal Bima NTB. Nae alias Galuh asal Bima NTB. Basir alias Romzi asal Bima NTB. Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.