Semarang, ANTARA JATENG - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan kucuran anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk revitalisasi Kota Lama bertambah.

"Awalnya, Rp40 miliar. Alhamdulillah, dari hasil rapat koordinasi Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Semarang anggarannya ternyata ditambah jadi Rp97 miliar," katanya di Semarang, Kamis.

Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu mengatakan anggaran dari Kementerian PUPR itu untuk proyek tahun jamak, yakni 2017 dan 2018.

Menurut dia, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membenahi infrastruktur, seperti drainase, jalan, hingga penataan "street furniture" untuk semakin mempercantik kawasan Kota Lama Semarang.

"Ya, seperti lampu jalan, kursi, hingga penandaan jalan. Misalnya, tulisan Jalan Sendowo, Jalan Kepodang, dan sebagainya. Prioritasnya, di jalur utama, yakni sekitar Jalan Letjen Suprapto," katanya.

Nantinya, kata dia, disiapkan pula jalur pedestrian yang nyaman dihiasi dengan aksesoris jalan, seperti lampu jalan yang cantik sehingga akan semakin membuat wisatawan betah menikmati keindahan Kota Lama.

"Jadi, nanti suasananya tidak monoton. Lampu-lampu jalan akan dibuat lebih cantik lagi. Kami ingin jalur pedestrian ini sukses menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya," katanya.

Rencananya, beberapa titik di kawasan Kota Lama Semarang bakal dijadikan jalur pedestrian atau khusus bagi pejalan kaki sehingga arus kendaraan bermotor akan dialihkan ke jalur sekitarnya.

"Saat ini, para pemilik bangunan di Kota Lama juga sudah mulai terbuka. Kami sering lakukan komunikasi dengan mereka tahap demi tahap. Mereka mau memanfaatkan bangunan yang dimilikinya," katanya.

Seperti Gedung Van Dorp yang dikembangkan jadi museum 3D dan di belakangnya dibangun lahan parkir, kata dia, kemudian gedung tempat gule bustaman yang terkenal juga dijajaki untuk galeri furniture.

Artinya, kata Ita, revitalisasi Kota Lama Semarang berjalan beriringan dengan geliat pertumbuhan ekonomi dengan dimanfaatkannya kembali gedung-gedung kuno di kawasan itu oleh pemiliknya.

"Bangunan-bangunan sudah mulai dioptimalkan. Gedung Oudetrap milik Pemkot Semarang juga sudah mulai dipugar. Rencananya, delapan bulan sudah bisa selesai pengerjaannya," pungkasnya.

Saat ini, pengerjaan jalur pedestrian tengah berjalan, seperti di depan Gedung Telkom yang jadi Galeri UMKM yang dilengkapi dengan kursi, portal jalan, dan aksesoris bergambar ikon Kota Semarang.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024