Batang, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjanjikan gaji guru wiyata bakti (WB) setara upah minimum kabupaten (UMK).

"Gaji yang diterima guru WB tidak cukup untuk membeli bedak satu bulan yang hanya Rp250 ribu. Oleh karena, saya ingin ke depan setidaknya gaji guru setara UMK," kata Wakil Bupati Batang Suyono di Batang, Minggu.

Menurut dia, peran guru sangat penting dalam mencerdaskan generasi bangsa tetapi dengan penghasilan yang kurang atau di bawah UMK mereka belum bisa sejahtera.

"Kami selaku pemerintah daerah ingin memberikan perhatian pada guru wiyata bakti agar kehidupan mereka bisa lebih sejahtera lagi," katanya.

Ia mengatakan saat ini indeks pembangunan manusia (IPM) masih rendah sehingga pemkab membutuhkan peran yang luar biasa dari kalangan pendidik atau guru untuk menaikkan IPM.

Hal yang tidak kalah penting lagi, kata dia, peran guru madrasah diniah atau guru taman pendidikan Alquran (TPQ) sangat dibutuhkan untuk berjuang mencerdaskan anak bangsa, dengan mendidik generasi yang "Qurani" dan "berakhlakul karimah", serta membentengi anak bangsa dari kerusakan akhlak.

"Guru madin adalah orang yang mendidik dasar ahlak anak. Oleh karena, tanpa peran guru madin maka bangsa kita akan lebih bobrok karena sudah tidak ada lagi yang membentengi ilmu agama dan tidak ada filter perilaku budi pekerti tentang agama," katanya.

Menurut dia, tindakan kekerasan seksual yang terjadi sekarang ini sudah menjadi keprihatinan semua pihak akibat adanya penyalahgunaan teknologi informasi.

"Oleh karena, kami berharap guru meningkatkan kewaspadaan dan memberikan perhatian pada anak didiknya agar tidak terkena narkoba dan tindakan tercela lainnya yang diperoleh dari hasil penyalahgunaan teknologi informasi itu," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024