Temanggung, ANTARA JATENG - Material bangunan talut di Jalan Muntung-Sibajak Dusun Gembyang, Desa Kentengsari, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu, longsor menimpa tiga pekerja bangunan tersebut.
Tiga korban tersebut, atas nama Mustofa (23) warga Selopampang Temanggung, Johan (30) warga Gembyang, Desa Kentengsari, dan Maskur Rohman (35) warga Bansari, Temanggung.
Kepala Seksi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan berdasarkan keterangan beberapa pekerja, saat kejadian mereka sedang merapikan bangunan talut yang belum sempurna.
"Tiba-tiba bangunan talut yang terbuat dari batu tersebut longsor dan menimpa mereka," katanya.
Ia menuturkan korban Mustofa berada di bawah bangunan sehingga tertimbun material berupa batu dan pasir, sedangkan Johan dan Maskur selamat namun menderita luka-luka.
Kedua korban selamat menjalani perawatan di Puskesmas Ngadirejo.
Gito mengatakan pencarian korban Mustofa hingga malam ini masih berlangsung. Pencarian korban dilakukan secara manual karena ketinggian talut dari bibir jalan sekitar 10 meter.
Ia mengatakan masyarakat bersama tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian korban dengan bantuan lampu penerangan.
Penyebab kejadian diduga karena kultur tanah di lokasi pekerja tersebut labil, sehingga senderan tidak kuat menahan tanah, yang mengakibatkan longsor.
Tiga korban tersebut, atas nama Mustofa (23) warga Selopampang Temanggung, Johan (30) warga Gembyang, Desa Kentengsari, dan Maskur Rohman (35) warga Bansari, Temanggung.
Kepala Seksi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan berdasarkan keterangan beberapa pekerja, saat kejadian mereka sedang merapikan bangunan talut yang belum sempurna.
"Tiba-tiba bangunan talut yang terbuat dari batu tersebut longsor dan menimpa mereka," katanya.
Ia menuturkan korban Mustofa berada di bawah bangunan sehingga tertimbun material berupa batu dan pasir, sedangkan Johan dan Maskur selamat namun menderita luka-luka.
Kedua korban selamat menjalani perawatan di Puskesmas Ngadirejo.
Gito mengatakan pencarian korban Mustofa hingga malam ini masih berlangsung. Pencarian korban dilakukan secara manual karena ketinggian talut dari bibir jalan sekitar 10 meter.
Ia mengatakan masyarakat bersama tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian korban dengan bantuan lampu penerangan.
Penyebab kejadian diduga karena kultur tanah di lokasi pekerja tersebut labil, sehingga senderan tidak kuat menahan tanah, yang mengakibatkan longsor.