Jakarta, ANTARA jateng - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Deputi Perdana
Menteri Vietnam Minister Vuong Dinh Hue telah melakukan pertemuan di
Kantor Wakil Presiden, di Jakarta, Jumat, untuk membahas hubungan
bilateral Indonesia-Vietnam khususnya masalah kemaritiman.
"Kita bicarakan bagaimana mengatur patroli bersama Indonesia-Vietnam supaya tidak terjadi hal-hal yang tentu kurang bagus dan oleh karena itu juga dia berterima kasih karena kita sudah kembalikan 600 lebih nelayan mereka dulu yang human trafficking di daerah Maluku itu, jadi kita akan perbaiki semua hubungan," kata Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menambahkan wakil Indonesia dan Vietnam akan melakukan pertemuan di Hanoi, Vietnam, awal Agustus mendatang, guna membahas patroli bersama, pemberantasan penangkapan ikan ilegal, dan administrasi perbatasan.
"Ya, itu kita juga kerjasama karena dua negara setuju untuk menyelesaikan ilegal fishing dan administrasi, semua diselesaikan secara bersama-sama, oleh karena itu akan diatur suatu pertemuan nanti awal Agustus di Hanoi," kata dia.
Indonesia dan Vietnam masih memiliki perundingan batas wilayah terkait Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang belum selesai setelah pertemuan terakhir pada 27 April 2017 di Yogyakarta.
Selain itu, Wapres JK dan Deputi Perdana Menteri Vuong juga membahas rencana kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia pada akhir Agustus 2017.
"Ya, Agustus ini untuk pertemuan bilateral," kata JK.
Di pihak lain, Deputi Perdana Menteri Vuong juga menyambut rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Ekonomi APEC di Danang, Vietnam, November 2017.
"Kita telah menjadi mitra strategis bagi masing-masing negara, dan kami menantikan kunjungan Presiden Indonesia ke Vietnam untuk menghadiri pertemuan pemimpin ekonomi APEC di Danang, November tahun ini," kata Vuong melalui penerjemah.
Sebelumnya, Deputi Perdana Menteri Vietnam dan delegasinya telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi untuk membahas kerja sama bilateral dan kemitraan startegis secara mendetail.
"Kita bicarakan bagaimana mengatur patroli bersama Indonesia-Vietnam supaya tidak terjadi hal-hal yang tentu kurang bagus dan oleh karena itu juga dia berterima kasih karena kita sudah kembalikan 600 lebih nelayan mereka dulu yang human trafficking di daerah Maluku itu, jadi kita akan perbaiki semua hubungan," kata Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menambahkan wakil Indonesia dan Vietnam akan melakukan pertemuan di Hanoi, Vietnam, awal Agustus mendatang, guna membahas patroli bersama, pemberantasan penangkapan ikan ilegal, dan administrasi perbatasan.
"Ya, itu kita juga kerjasama karena dua negara setuju untuk menyelesaikan ilegal fishing dan administrasi, semua diselesaikan secara bersama-sama, oleh karena itu akan diatur suatu pertemuan nanti awal Agustus di Hanoi," kata dia.
Indonesia dan Vietnam masih memiliki perundingan batas wilayah terkait Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang belum selesai setelah pertemuan terakhir pada 27 April 2017 di Yogyakarta.
Selain itu, Wapres JK dan Deputi Perdana Menteri Vuong juga membahas rencana kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia pada akhir Agustus 2017.
"Ya, Agustus ini untuk pertemuan bilateral," kata JK.
Di pihak lain, Deputi Perdana Menteri Vuong juga menyambut rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Ekonomi APEC di Danang, Vietnam, November 2017.
"Kita telah menjadi mitra strategis bagi masing-masing negara, dan kami menantikan kunjungan Presiden Indonesia ke Vietnam untuk menghadiri pertemuan pemimpin ekonomi APEC di Danang, November tahun ini," kata Vuong melalui penerjemah.
Sebelumnya, Deputi Perdana Menteri Vietnam dan delegasinya telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi untuk membahas kerja sama bilateral dan kemitraan startegis secara mendetail.