Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Kesehatan Jawa Tengah memastikan kesiapan pemeriksaan kesehatan para calon haji yang akan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada tahun ini.

"Pada 2016, daerah kita memperoleh penghargaan sebagai pengelola kesehatan haji terbaik di Indonesia," kata Kepala Dinkes Jateng dr Yulianto Prabowo di Semarang, Jumat.

Dengan penghargaan itu, kata dia, menjadi tanggung jawab Dinkes Jateng untuk mempertahankan pelayanan kesehatan yang sudah diberikan, dan kalau bisa ditingkatkan.

Apalagi, ia menjelaskan sudah ada Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang "istithaah" haji, yakni calon haji harus benar-benar disiapkan dari segi kesehatannya.

"Artinya, (calon haji, red.) harus disiapkan kesehatannya. Tidak boleh mendadak. Kalau penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes kan harus dikelola lama," katanya.

Bahkan, kata dia, sebulan sebelum rencana keberangkatan tidak cukup untuk mempersiapkan calon haji dengan kondisi penyakit tertentu, seperti hipertensi dan diabetes.

"Sebulan sebelum keberangkatan gitu, misalnya, enggak bisa. Harus disiapkan lebih lama. Ya, waktu tunggu haji menjadi kesempatan calon haji untuk menyiapkan kesehatan diri," katanya.

Bahkan, Yulianto mengatakan pada tahun ini akan semakin diperketat pemeriksaan kesehatan terhadap calon haji untuk mengurangi angka kejadian kematian jamaah haji.

"Sekarang memang sudah menurun. Makanya, kami ketatkan lagi. Misalnya, penderita gagal ginjal. Ya, kalau bisa sebaiknya ditunda (menunda dulu keberangkatan, red.)," sarannya.

Kesiapan pemeriksaan kesehatan calon haji, kata dia, meliputi vaksinasi, seperti meningitis yang persediaannya sejauh ini mencukupi untuk memvaksin calon haji di wilayah itu.

"Seperti vaksin ini. Tidak boleh juga diberikan mepet-mepet waktunya karena untuk meningkatkan antibodi. Paling singkat, dua minggu atau sebulan sebelum keberangkatan," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024