Semarang, ANTARA JATENG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Jawa Tengah, mengapresiasi pembatalan rencana Universitas Islam Sultan Agung Semarang mengundang Ustaz Felix Siauw untuk kegiatan halalbihalal.

"Melihat kondusivitas di Semarang kan sudah baik sekali. Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) kan jelas ormas yang sudah dilarang oleh pemerintah pusat," kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Sabtu.

Jika kemudian ada tokoh HTI yang berkunjung atau diundang suatu kegiatan yang berlangsung di Semarang, kata dia, tentunya akan menimbulkan persoalan yang mempengaruhi kondusivitas yang sudah berjalan baik.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan Pemerintah Kota Semarang tentunya mengikuti aturan pusat mengenai larangan ormas HTI itu sehingga mengapresiasi jika Ustz Felix Siauw tidak jadi menghadiri kegiatan itu.

"Beberapa waktu lalu kan juga ada rencana pembentukan kepengurusan Front Pembela Islam (FPI) yang juga menimbulkan persoalan karena mendapatkan penolakan dari berbagai ormas di Kota Semarang," katanya.

Menurut dia, kepolisian pasti sudah mempertimbangkan penyelenggaraan kegiatan yang menghadirkan Ustaz Felix Siauw sebagai kegiatan yang mendapatkan penolakan dari berbagai elemen ormas di Kota Semarang.

"Warga Semarang kan sudah jelas menolak apa yang namanya FPI atau HTI. Kan masih ada kewenangan dari kepolisian sehingga otomatis semestinya tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan kegiatan," pungkasnya.

Ustaz Felix Siauw sebelumnya dijadwalkan akan menghadiri kegiatan pengajian di Masjid At Taufiq Banyumanik, Semarang, pada 8 Juli 2017, serta kegiatan halalbihalal yang digelar oleh Unissula Semarang.

Namun, akhirnya Unissula membatalkan rencana mendatangkan Ustaz Felix Siauw menyusul penolakan dari sejumlah ormas di Ibu Kota Jateng, serta masukan dan saran yang diberikan pihak kepolisian.

Ketua Yayasan Unissula Semarang Hasan Toha Putra menjelaskan pembatalan mendatangkan Ustaz Felix Siauw tersebut atas masukan dan saran dari kepolisian yang sudah dipertimbangkan secara mendalam.

"Atas pertimbangan mendalam, kami putuskan menangguhkan kedatangan yang bersangkutan (Ustaz Felix Siauw, red.). Namun, kedua kegiatan yang sudah dijadwalkan tersebut tetap berlangsung," katanya.

Hasan juga mengklarifikasi kabar yang menyebutkan dirinya merupakan aktivis HTI sebagai sesuatu yang tidak benar dan berharap masyarakat bisa memahami.

Kelima ormas yang menyampaikan penolakan tersebut masing-masing Bantuan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Semarang, Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Semarang, Ganaspati, dan Patriot Garuda Nusantara.

Polisi juga memfasilitasi pertemuan ormas-ormas yang menolak tersebut dengan penyelenggara kegiatan. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024