Jepara, ANTARA JATENG - Lomban (pesta laut) kupatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu, diwarnai dengan larung kepala kerbau di Perairan Laut Jepara.

Pelarungan sesaji di Perairan Jepara yang dipimpin oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dan sejumlah Muspida setelah menempuh perjalanan selama 30 menit dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu di Kelurahan Jobo Kuto, Kecamatan Kota, Jepara sebagai tempat kegiatan prosesi awal sebelum pelarungan.

Sesaji yang berisi kepala kerbau, ingkung (ayam utuh), jajanan pasar, serta kupat dan lepat sebelum dilarung diletakkan di dalam miniatur kapal.

Saat sesaji dilarung sekitar pukul 08.30 WIB di perairan sekitar Pulau Panjang Jepara, sejumlah kapal nelayan berebut mendekat, sehingga sejumlah kapal nelayan tampak bersenggolan dengan kapal lain.

Bupati Jepara Ahmad Marzuqi ditemui usai larung sesaji di Jepara, Minggu, mengaku bersyukur pesta lomban berjalan lancar dan aman.

Digelarnya pesta lomban ini, kata dia, sebagai bentuk rasa syukur para nelayan atas rezeki yang mereka peroleh selama ini.

Ia mengatakan, nelayan juga berharap dihindarkan dari bencana dengan bersedekah lewat pemotongan hewan kerbau agar mata rantai keburukan bisa diputus untuk diganti dengan kebaikan.

"Mudah-mudahan aktivitas para nelayan nantinya berjalan lancar dan mendapat limpahan rezeki," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Deni Hendarko menambahkan, rangkaian kegiatan lomban dimulai sejak Sabtu (1/7) berupa kirab kerbau yang hendak dijadikan sesaji.

Kirab dimulai dari TPI Jobo Kuto menuju rumah potong hewan Jepara.

Sebelum digelar pesta lomban, dilakukan pula ziarah ke makam Cik Lanang di pulau Kelor (sekarang pantai Kartini) serta ke makam mbah Ronggo, dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan terakhir pelarungan sesaji (kepala kerbau) sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta harapan akan rezeki yang baik di masa datang.

Perwakilan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jepara Fuad Efendi mengungkapkan, lomban kupatan diikuti 200-an kapal nelayan.

Ia berharap, penyelenggaraan lomban pada tahun mendatang melibatkan nelayan, karena saat ini nelayan hanya sekadar menjadi penonton.

Pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut dia, para nelayan terlibat langsung.

Meskipun demikian, dia mengapresiasi perkembangan tradisi lomban yang semakin berkembang dengan baik.

"Mudah-mudahan, tahun ini hasil tangkapan nelayan semakin baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024