Jepara, ANTARA JATENG - Petani di Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan 3.000 bibit tanaman kopi jenis robusta dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai upaya mendukung serta meningkatkan perekonomian mereka.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Keling, Desa Jelegong, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Rabu.
Hadir pada acara penyerahan bibit tanaman kopi jenis robusta serta diseminasi iptek tentang tanaman kopi tersebut, yakni Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Enny Sudarmonowati, Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto, Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi, serta Camat Keling M. Toriq Alamsyah.
"Selain menyerahkan bantuan bibit tanaman kopi, kami juga menggelar diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian tentang tanaman kopi, sehingga nantinya pola pengembangan komoditas tersebut dilakukan secara benar agar hasilnya juga memuaskan," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Enny Sudarmonowati.
Dia menjelaskan LIPI memang memiliki tanggung jawab kepada masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, mengingat penelitian LIPI juga bertujuan memecahkan persoalan masyarakat dengan basis riset.
Salah satunya, kata dia, menambah nilai ekonomi produk.
"Karena di Kecamatan Keling sedang mengembangkan komoditas tanaman kopi, maka kami ingatkan agar tidak menjual hanya produk biji mentah," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut Enny, harus ditambah nilai ekonominya dengan pengolahan dan pengemasan produk.
Ia mengatakan citarasa kopi tergantung mikroorganisme yang melakukan proses fermentasinya.
Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi mengungkapkan pengembangan komoditas tanaman kopi dari Desa Tempur, Kecamatan Keling, masih perlu dukungan dari berbagai pihak untuk menambah kuantitas produksi dan kualitas rasanya.
"Mudah-mudahan, adanya dukungan dari berbagai pihak ini komoditas tanaman kopi di Desa Tempur semakin berkembang dengan baik," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto menambahkan diseminasi itu juga menyesuaikan dengan potensi daerah agar sesuai dengan kebutuhan.
Bahkan, lanjut dia, LIPI dan DPR berusaha mengantarkan bibit-bibit tanaman kopi tersebut sampai ke halaman rumah agar bisa ditanam dan digunakan.
Camat Keling M. Toriq Alamsyah mengungkapkan kopi dari Kecamatan Keling sudah diekspor ke Aljazair.
Ia berharap, bantuan dan perhatian yang diberikan kepada petani setempat bisa meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga bisa meningkaktan kesejahteraan petani.
Pada 2012, kelompok tani Desa Tempur menjuarai penilaian citarasa dari Kementerian Pertanian dan Asosiasi Kopi Indonesia.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Keling, Desa Jelegong, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Rabu.
Hadir pada acara penyerahan bibit tanaman kopi jenis robusta serta diseminasi iptek tentang tanaman kopi tersebut, yakni Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Enny Sudarmonowati, Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto, Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi, serta Camat Keling M. Toriq Alamsyah.
"Selain menyerahkan bantuan bibit tanaman kopi, kami juga menggelar diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian tentang tanaman kopi, sehingga nantinya pola pengembangan komoditas tersebut dilakukan secara benar agar hasilnya juga memuaskan," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Enny Sudarmonowati.
Dia menjelaskan LIPI memang memiliki tanggung jawab kepada masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, mengingat penelitian LIPI juga bertujuan memecahkan persoalan masyarakat dengan basis riset.
Salah satunya, kata dia, menambah nilai ekonomi produk.
"Karena di Kecamatan Keling sedang mengembangkan komoditas tanaman kopi, maka kami ingatkan agar tidak menjual hanya produk biji mentah," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut Enny, harus ditambah nilai ekonominya dengan pengolahan dan pengemasan produk.
Ia mengatakan citarasa kopi tergantung mikroorganisme yang melakukan proses fermentasinya.
Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi mengungkapkan pengembangan komoditas tanaman kopi dari Desa Tempur, Kecamatan Keling, masih perlu dukungan dari berbagai pihak untuk menambah kuantitas produksi dan kualitas rasanya.
"Mudah-mudahan, adanya dukungan dari berbagai pihak ini komoditas tanaman kopi di Desa Tempur semakin berkembang dengan baik," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto menambahkan diseminasi itu juga menyesuaikan dengan potensi daerah agar sesuai dengan kebutuhan.
Bahkan, lanjut dia, LIPI dan DPR berusaha mengantarkan bibit-bibit tanaman kopi tersebut sampai ke halaman rumah agar bisa ditanam dan digunakan.
Camat Keling M. Toriq Alamsyah mengungkapkan kopi dari Kecamatan Keling sudah diekspor ke Aljazair.
Ia berharap, bantuan dan perhatian yang diberikan kepada petani setempat bisa meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga bisa meningkaktan kesejahteraan petani.
Pada 2012, kelompok tani Desa Tempur menjuarai penilaian citarasa dari Kementerian Pertanian dan Asosiasi Kopi Indonesia.