Semarang, ANTARA JATENG - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah menyatakan pengiriman barang menjelang Lebaran 2017 meningkat 100 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya naik di kisaran 20-30 persen," kata Ketua Asperindo Jawa Tengah Tony Winarno di Semarang, Senin.
Berbeda dengan tahun lalu, katanya, peningkatan pada tahun ini mulai terasa sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Menurut dia, hal itu karena makin banyaknya masyarakat yang lebih memilih berbelanja melalui "e-commerce" atau penjualan daring sehingga tidak harus menunggu saat mendekati Lebaran.
"Justru pada tahun ini puncaknya terjadi pada H-7 Ramadhan, tetapi dampaknya terasa hingga bulan Ramadhan. Kondisi ini terjadi karena sekarang perilaku masyarakat sudah berubah, yang awalnya membeli ke pasar tradisional atau pasar modern, sekarang berubah ke toko `online`," katanya.
Sementara itu, menghadapi kenaikan tersebut sudah sejak jauh hari pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota melalui lima DPD di Jawa Tengah, yaitu Solo, Magelang, Pekalongan, Banyumas, dan Kudus untuk mempersiapkan pelayanan.
"Kami berpegangan pada Undang-Undang 38 tahun 2009 tentang Layanan Prima. Oleh karena itu, kami meminta para anggota untuk mempersiapkan armada, SDM, dan sistemnya," katanya.
Khusus mengenai SDM, dikatakannya, sejumlah perusahaan jasa pengiriman ekspres menambah jumlah kurir yang sifatnya sementara untuk diperbantukan untuk melancarkan pengiriman barang.
"Jangan sampai jumlah kurir ini kurang sehingga berdampak pada pengiriman yang akhirnya lebih lama," katanya.
"Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya naik di kisaran 20-30 persen," kata Ketua Asperindo Jawa Tengah Tony Winarno di Semarang, Senin.
Berbeda dengan tahun lalu, katanya, peningkatan pada tahun ini mulai terasa sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Menurut dia, hal itu karena makin banyaknya masyarakat yang lebih memilih berbelanja melalui "e-commerce" atau penjualan daring sehingga tidak harus menunggu saat mendekati Lebaran.
"Justru pada tahun ini puncaknya terjadi pada H-7 Ramadhan, tetapi dampaknya terasa hingga bulan Ramadhan. Kondisi ini terjadi karena sekarang perilaku masyarakat sudah berubah, yang awalnya membeli ke pasar tradisional atau pasar modern, sekarang berubah ke toko `online`," katanya.
Sementara itu, menghadapi kenaikan tersebut sudah sejak jauh hari pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota melalui lima DPD di Jawa Tengah, yaitu Solo, Magelang, Pekalongan, Banyumas, dan Kudus untuk mempersiapkan pelayanan.
"Kami berpegangan pada Undang-Undang 38 tahun 2009 tentang Layanan Prima. Oleh karena itu, kami meminta para anggota untuk mempersiapkan armada, SDM, dan sistemnya," katanya.
Khusus mengenai SDM, dikatakannya, sejumlah perusahaan jasa pengiriman ekspres menambah jumlah kurir yang sifatnya sementara untuk diperbantukan untuk melancarkan pengiriman barang.
"Jangan sampai jumlah kurir ini kurang sehingga berdampak pada pengiriman yang akhirnya lebih lama," katanya.