Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan pentingnya kontrol atas penggunaan gawai atau telepon pintar yang kian marak di kalangan anak-anak.

"Kemajuan teknologi memang tidak bisa dihindari," katanya saat melepas kelulusan siswa-siswi angkatan ke-16 Kelompok Bermain (KB) Kasih Ibu Semarang, Jumat.

Berlokasi di samping Pasar Bunga Randusari Semarang, KB Kasih Ibu Semarang yang saat ini mengasuh 33 anak didik memberikan pelayanan secara gratis, termasuk pengajarnya tidak dibayar.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengatakan keberadaan KB atau biasa disebut "playgroup" penting untuk penanaman karakter terhadap anak-anak yang memang dimulai sejak dini.

"Anak-anak usia taman kanak-kanak (TK), KB ini berada pada fase emas. Ketika memori tersimpan dan akan terbawa hingga dewasa. Inilah pentingnya penanaman nilai-nilai positif," katanya.

Termasuk, kata dia, gempuran teknologi yang membuat sedemikian mudahnya anak-anak mengakses gawai dengan berbagai kontennya, tetapi perlu ada pendampingan dan pengawasan.

Tidak hanya guru, kata dia, orang tua dan keluarga berperan sebagai pendamping bagi anak-anak dalam mengontrol penggunaan gawai.

"Itulah pentingnya kontrol. Arahkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi diri, serta lingkungan," kata orang nomor satu di Kota Semarang tersebut.

Apalagi, Hendi mengingatkan nilai-nilai yang tertanam pada fase emas anak-anak ini akan tercermin dalam tindakan dan sikap mereka ketika dewasa.

"Saya berpesan kepada ibu-ibu guru dan orang tua, kenalkan berbagai kekayaan dan nilai positif bangsa Indonesia, seperti tenggang rasa, saling menghargai, menghormati, gotong royong, dan sebagainya," katanya.

Jika masa emas anak-anak bisa dioptimalkan dengan penanaman karakter luhur, kata dia, tentunya setiap ada hal yang merongrong bangsa akan dengan mudah terselesaikan.

Pada kesempatan itu, Hendi menyempatkan bermain dan bernyanyi bersama anak-anak KB Kasih Ibu, sebelum menyerahkan plakat bagi siswa yang sudah lulus.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024