Magelang, ANTARA JATENG - Tim Paduan Suara Mahasiswa Universitas Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, "Grandio Sonora Tidar" mengikuti "5th Vietnam International Choir Competition" di Kota Hoi An, Vietnam, pada 7-11 Juni 2017.
"Saya berpesan supaya tim ini tampil secara optimal, dan menghayati isi syair sehingga vokal benar-benar dapat dikeluarkan maksimal," kata Rektor Untidar Cahyo Yusuf saat melepas keberangkatan PSM Untidar itu ke Vietnam di Magelang, Selasa.
Tim "Grandio Sonora Tidar" yang berjumlah 17 mahasiswa dengan pengaba Antonius Alex Henry Eko Prabowo itu, selama beberapa waktu terakhir melakukan persiapan secara intensif agar bisa tampil optimal dalam kompetisi paduan suara internasional tersebut.
Mereka akan tampil dalam tiga kategori, yakni mixed choir, musica sacra, dan folklore. Untuk kategori mixed choir, mereka akan menyuguhkan tiga lagu, yakni Ballade to the Moon, Segalariak, dan Il carnevale di Venezia.
Kategori musica sacra dengan tiga lagu berjudul Dixit Maria, The Ground, dan Salmo 150, sedangkan kategori folklore dengan tiga lagu, yaitu Nunggang pit, Gai Bintang, dan Yamko Rambe Yamko.
Ia mengharapkan "Grandio Sonora Tidar" membawa pulang hasil yang terbaik dari kompetisi tersebut.
Koordinator tim, Achmad Mursid, mengaku berbagai upaya ditempuh oleh anggota "Grandio Sonora Tidar" agar bisa mengikuti kompetisi internasional.
"Tidak hanya yang berangkat ke Vietnam, semua anggota PSM GST ikut berusaha mengumpulkan dana, mulai dari mengumpulkan koran bekas, berjualan kaos, gelang, bahkan makanan ringan," ujarnya.
Tim itu juga mengirim proposal ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Jakarta guna memenuhi kebutuhan terkait dengan keikutsertaan mereka dalam kompetisi.
"Alhamdulillah lolos," katanya.
PT Mekar Armada Jaya, salah satu perusahaan di Magelang, juga mendukung tim tersebut melalui bantuan transportasi dari Magelang ke bandara, termasuk saat kepulangan mendatang dari bandara ke Kota Magelang.
Saat pamitan dengan rektor, Paduan Suara Mahasiswa Untidar "Grandio Sonora Tidar" menyuguhkan Himne Untidar.
"Saya berpesan supaya tim ini tampil secara optimal, dan menghayati isi syair sehingga vokal benar-benar dapat dikeluarkan maksimal," kata Rektor Untidar Cahyo Yusuf saat melepas keberangkatan PSM Untidar itu ke Vietnam di Magelang, Selasa.
Tim "Grandio Sonora Tidar" yang berjumlah 17 mahasiswa dengan pengaba Antonius Alex Henry Eko Prabowo itu, selama beberapa waktu terakhir melakukan persiapan secara intensif agar bisa tampil optimal dalam kompetisi paduan suara internasional tersebut.
Mereka akan tampil dalam tiga kategori, yakni mixed choir, musica sacra, dan folklore. Untuk kategori mixed choir, mereka akan menyuguhkan tiga lagu, yakni Ballade to the Moon, Segalariak, dan Il carnevale di Venezia.
Kategori musica sacra dengan tiga lagu berjudul Dixit Maria, The Ground, dan Salmo 150, sedangkan kategori folklore dengan tiga lagu, yaitu Nunggang pit, Gai Bintang, dan Yamko Rambe Yamko.
Ia mengharapkan "Grandio Sonora Tidar" membawa pulang hasil yang terbaik dari kompetisi tersebut.
Koordinator tim, Achmad Mursid, mengaku berbagai upaya ditempuh oleh anggota "Grandio Sonora Tidar" agar bisa mengikuti kompetisi internasional.
"Tidak hanya yang berangkat ke Vietnam, semua anggota PSM GST ikut berusaha mengumpulkan dana, mulai dari mengumpulkan koran bekas, berjualan kaos, gelang, bahkan makanan ringan," ujarnya.
Tim itu juga mengirim proposal ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Jakarta guna memenuhi kebutuhan terkait dengan keikutsertaan mereka dalam kompetisi.
"Alhamdulillah lolos," katanya.
PT Mekar Armada Jaya, salah satu perusahaan di Magelang, juga mendukung tim tersebut melalui bantuan transportasi dari Magelang ke bandara, termasuk saat kepulangan mendatang dari bandara ke Kota Magelang.
Saat pamitan dengan rektor, Paduan Suara Mahasiswa Untidar "Grandio Sonora Tidar" menyuguhkan Himne Untidar.