Wonosobo, ANTARA JATENG - Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, belum memiliki perlengkapan memadai meskipun sejumlah atlet arung jeram di daerah tersebut memiliki prestasi cukup gemilang.

Ketua FAJI Wonosobo Yassip Khasani di Wonosobo, Senin, mengatakan bahwa selama 2 tahun terbentuk, organisasi yang dipimpinnya belum memiliki perlengkapan memadai.

"Peralatan yang kami gunakan saat ini seperti perahu, dayung, pelampung, bahkan sampai helm dan perlengkapan lain merupakan pinjaman dari SMA Negeri 1 Wonosobo," katanya.

Ia berharap ada perhatian pemerintah daerah agar ke depan sarana dan prasarana untuk para atlet maupun ofisial lebih baik lagi.

Sekretaris Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Wonosobo Teguh Setiyono menyebutkan baru-baru ini tim Arung Jeram SMAN 1 Wonosobo berhasil meraih prestasi membanggakan pada kejuaraan arung jeram junior tingkat Jawa Tengah 2017.

Tim yang dilatih oleh Beni Herman Susanto tersebut berhasil membawa pulang dua medali emas, dua perak, dan tiga perunggu.

"Keberhasilan tersebut tidak diraih dengan mudah. Kelas yang diikuti merupakan kelas yang sangat menguras tenaga, pikiran, dan stamina atlet," katanya.

Dalam kejuaraan yang berlangsung di Sungai Elo Kabupaten Magelang tersebut, tim SMAN 1 menjadi wakil dari FAJI Wonosobo yang turun di kelas sprint race, head to head, slalom, dan down river race.

Suksesnya para atlet di Kejurprov Junior tersebut melengkapi beberapa prestasi yang telah diraih FAJI Wonosobo sebelumnya, termasuk di ajang Dulongmas, Kejurprov 2016, dan Kejurprov 2017.

"Tim Arung Jeram Wonosobo juga juga meraih dua medali emas dan dua medali perak ketika mewakili tim Jawa Tengah di ajang PON XIX di Jawa Barat," katanya.

Prestasi-prestasi tersebut, menurut dia, menjadi bukti bahwa potensi olahraga air tersebut di Kabupaten Wonosobo sangat terbuka untuk dikembangkan.

Pemkab Wonosobo diharapkan melihat hal itu sebagai sesuatu yang pantas didukung sepenuhnya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024