Jepara, ANTARA JATENG - Pakan ikan mandiri hasil buatan Balai Besar Perikanan Budi daya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah, kini semakin diminati para pembudi daya ikan di sejumlah daerah, karena kualitasnya dinilai mampu bersaing dengan pakan ikan pabrikan.

"Saat ini, sudah banyak pembudi daya yang memanfaatkan pakan ikan hasil buatan BBPBAP Jepara, termasuk dari pembudi daya ikan lele di Kampung Lele Boyolali," kata Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo di Jepara, Selasa.

Melalui ahli nutrisi yang ada di BBPBAP Jepara, katanya, produk pakan ikan yang dihasilkan memang terbukti memiliki kualitas yang baik, dibuktikan dengan respons masyarakat pembudi daya yang menyatakan puas atas kinerja pakan ikan yang digunakan.

Menurut dia, kualitas pakan ikan terletak pada formulasi yang digunakan.

"Tantangan pakan, salah satunya dalam menjamin agar efsiensi pakan bisa ditingkatkan atau rasio konversi pakan (food conversion ratio) bisa ditekan," ujarnya.

Ia mengaku, berhasil menyusun sebuah formulasi dengan penambahan enzyme untuk meningkatkan kecernaan pakan.

Hal tersebut, kata Sugeng, cukup penting agar pakan lebih banyak dimanfaatkan untuk pertumbuhan ikan.

"Kami terus berupaya melakukan uji terap sekaligus evaluasi terhadap kualitas dan respons pembudi daya terhadap penggunaan pakan produk BBPBAP Jepara ini," ujarnya.

Adapun kapasitas produksi pakan ikan di BBPBAP Jepara mencapai 400 kilogram per jam.

Sementara bantuan pakan ikan yang akan diberikan tahun ini, ditargetkan sebanyak 40 ton kepada kelompok pembudi daya di sentra budi daya lele (kampong lele) Kabupaten Boyolali.

Direktur Jenderal Perikanan Budi daya Slamet Soebjakto berharap agar produk pakan BBPBAP mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha budi daya.

Apalagi, lanjut dia, UPT sebagai ladang perekayasaan, tentunya akan menjadi andalan dalam menciptakan inovasi bidang nutrisi yang secara langsung mampu meningkatkan efisiensi pakan.

Ia mengemukakan, bahwa pengembangan pakan mandiri saat ini menjadi kebutuhan mendesak dalam upaya mendorong usaha budi daya yang efisien.

Selain pengembangan pakan mandiri di level masyarakat, katanya, KKP melalui Ditjen Perikanan Budi daya juga tengah melakukan revitalisasi miniplan pakan mandiri yang tersebar di sejumlah UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, yakni di Jepara, Aceh, Situbondo, Lampung, Sukabumi, Karawang, Tatelu Minahasa, Mandiangin, Jambi, dan Lombok.

Apalagi, kata Slamet, pakan ikan mandiri memiliki segmen tersendiri, yakni menyasar pembudi daya ikan skala kecil.

"Dengan kinerja pakan ikan yang layak sesuai standar mutu, produksi pakan mandiri ini telah mampu menekan biaya produksi budi daya hingga 30 persen dan margin keuntungan pembudi daya juga meningkat," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024