Purwokerto, ANTARA JATENG - Penyerapan gabah petani yang dilakukan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, mulai berkurang karena masa panen telah berakhir, kata Kepala Bulog Banyumas Setio Wastono.

"Kalau sebelumnya rata-rata bisa mencapai 500 ton per hari, sekarang rata-rata hanya 300 ton per hari," katanya didampingi Kepala Seksi Komersial Bulog Banyumas M. Priyono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Realisasi pengadaan pangan atau penyerapan gabah petani yang dilaksanakan Bulog Banyumas hingga saat ini telah mencapai kisaran 36.000 ton gabah atau sekitar 18.000 ton setara beras.

Kendati demikian, dia mengaku optimistis target pengadaan pangan sebanyak 85.000 ton yang dilaksanakan Bulog Banyumas pada 2017 dapat terealisasi.

"Kebetulan panennya `lumintu` atau terus berlanjut meskipun masa panen raya telah berakhir," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan di beberapa wilayah eks-Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara ada area persawahan yang akan segera panen dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.

Selain itu, kata dia, beberapa area persawahan lainnya diperkirakan akan panen pada Juni mendatang.

"Secara umum, area panen yang cukup luas diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juli-Agustus. Oleh karena itu, kami optimistis target sebesar 85.000 ton dapat terealisasi hingga akhir 2017," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024