Semarang, ANTARA JATENG - Penyair Sutardji Calzoum Bachri, Jumat (5/5/2017) ini bakal membacakan sejumlah puisinya di halaman Gedung Pers Jawa Tengah, Jalan Tri Lomba Juang Nomor 10 Kota Semarang.
Acara tersebut diprakarsai oleh komunitas sastra dan budaya yang berhimpun dalam Sastra Pelataran Semarang dengan didukung Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Provinsi Jateng.
Agoes Dhewa selalu koordinator acara menyatakan selain Tardji, demikian Presiden Penyair Indonesia itu biasa disapa, bakal tampil pula penyair Sitok Srengenge, Eko Tunas, dan Djawahir Muhammad.
Untuk menyaksikan pertujukan langka di Kota Semarang tersebut, penonton tidak dipungut biaya alias gratis. Pastikan datang sebelum pukul pukul 19.00 WIB untuk mendapatkan tempat terbaik guna menyaksikan penampilan penyair yang kini berusia 76 tahun itu.
Dalam karyanya, Sutardji dikenal sebagai penyair yang lebih mengutamakan estetika kata-kata dan bunyi. Namun, setidaknya ada dua puisi yang lebih mudah dicerna awam dan pesan di dalamnya tetap relevan hingga hari ini, yakni "Tanah Air Mata" (1991) dan "Jembatan".
Acara tersebut diprakarsai oleh komunitas sastra dan budaya yang berhimpun dalam Sastra Pelataran Semarang dengan didukung Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Provinsi Jateng.
Agoes Dhewa selalu koordinator acara menyatakan selain Tardji, demikian Presiden Penyair Indonesia itu biasa disapa, bakal tampil pula penyair Sitok Srengenge, Eko Tunas, dan Djawahir Muhammad.
Untuk menyaksikan pertujukan langka di Kota Semarang tersebut, penonton tidak dipungut biaya alias gratis. Pastikan datang sebelum pukul pukul 19.00 WIB untuk mendapatkan tempat terbaik guna menyaksikan penampilan penyair yang kini berusia 76 tahun itu.
Dalam karyanya, Sutardji dikenal sebagai penyair yang lebih mengutamakan estetika kata-kata dan bunyi. Namun, setidaknya ada dua puisi yang lebih mudah dicerna awam dan pesan di dalamnya tetap relevan hingga hari ini, yakni "Tanah Air Mata" (1991) dan "Jembatan".