Semarang, ANTARA JATENG - Pemerintah berjanji mengontrol impor bawang putih agar tidak ada permainan harga di kalangan importir untuk menaikkan harga sehingga merugikan masyarakat.
"Dalam waktu dekat ini kami akan undang seluruh importir bawang putih, kami akan mengingatkan kepada mereka agar jangan berani menyimpan atau menimbun bawang putih yang sudah diimpor," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Semarang, Rabu.
Pihaknya berharap berapa pun volume bawang putih yang diimpor harus segera dipasarkan agar harga stabil.
Mengenai jumlah importir dan volume impor sendiri, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan mengingat aktivitas impor tidak melibatkan Kementerian Perdagangan.
"Bagaimana kami bisa tahu jumlah importir kalau impor saja tidak lewat kami. Makanya akan kami atur," katanya.
Pada Mei ini, pihaknya akan meminta data dari Kantor Bea dan Cukai terkait dengan importir bawang putih, baru kemudian para importir akan dikumpulkan.
"Khususnya dari sisi izin impor akan kami atur. Nantinya impor harus dengan rekomendasi Kementerian Pertanian baru kami kasih izin. Kalau sekarang jalan begitu saja sulit kami kontrol," katanya.
Selanjutnya, pihaknya akan memberikan aturan mengenai harga jual bawang putih agar harga yang selama ini ditentukan oleh importir, tidak membebani konsumen.
Enggar juga mengakui bahwa impor bawang putih masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kami tidak bisa `men-stop`. Kami juga berupaya menghindari larangan terbatas, yang diatur hanyalah izin impor dan harga jual," katanya.
"Dalam waktu dekat ini kami akan undang seluruh importir bawang putih, kami akan mengingatkan kepada mereka agar jangan berani menyimpan atau menimbun bawang putih yang sudah diimpor," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Semarang, Rabu.
Pihaknya berharap berapa pun volume bawang putih yang diimpor harus segera dipasarkan agar harga stabil.
Mengenai jumlah importir dan volume impor sendiri, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan mengingat aktivitas impor tidak melibatkan Kementerian Perdagangan.
"Bagaimana kami bisa tahu jumlah importir kalau impor saja tidak lewat kami. Makanya akan kami atur," katanya.
Pada Mei ini, pihaknya akan meminta data dari Kantor Bea dan Cukai terkait dengan importir bawang putih, baru kemudian para importir akan dikumpulkan.
"Khususnya dari sisi izin impor akan kami atur. Nantinya impor harus dengan rekomendasi Kementerian Pertanian baru kami kasih izin. Kalau sekarang jalan begitu saja sulit kami kontrol," katanya.
Selanjutnya, pihaknya akan memberikan aturan mengenai harga jual bawang putih agar harga yang selama ini ditentukan oleh importir, tidak membebani konsumen.
Enggar juga mengakui bahwa impor bawang putih masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kami tidak bisa `men-stop`. Kami juga berupaya menghindari larangan terbatas, yang diatur hanyalah izin impor dan harga jual," katanya.