Semarang, ANTARA JATENG - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY menyatakan SPBU Tingkir, Salatiga sudah beroperasi pascakebakaran saat pengisian bahan bakar dari truk tangki ke tangki pendam SPBU.

"Sejak semalam sudah beroperasi secara normal. Sempat dipasangi `police line`, saat ini sudah dilepas," kata Pejabat Sementara Manajer Komunikasi dan Hubungan Masyarakat PT Pertamina (Persero) Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan di Semarang, Selasa.

Muslim mengatakan sebetulnya pada hari kejadian kebakaran tersebut, pada malam harinya SPBU sudah bisa langsung beroperasi.

"Meski demikian, oleh pihak kepolisian diminta untuk tutup sementara untuk proses pemeriksaan," katanya.

Terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian terkait penyebab kebakaran tersebut, Muslim mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu kepastian.

"Kalau bicara prosedur, yang kami lakukan ini sudah benar. Dari video beredar tidak ada kendaraan yang mengisi BBM di dekat truk tangki. Adapun yang berada di dekatnya adalah sepeda motor sedang antri isi bensin," katanya.

Meski memastikan prosedur pengisian sudah benar, dikatakannya, kejadian pada tanggal 23 April tersebut merupakan pembelajaran bagi pihak Pertamina.

"Intinya pada saat pengisian BBM yang dilakukan oleh truk tangki, tidak boleh ada kendaraan yg antri di situ. Selain itu, pada saat ada pengisian, seluruh kendaraan yang ada di dekat truk harus dalam keadaan mesin mati," katanya.

Sebelumnya, menurut keterangan saksi di lapangan, kejadian yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB tersebut diduga berasal dari antrian mobil angkot yang letaknya berada di sebelah mobil tangki BBM.

Selanjutnya, api menjalar ke selang pembongkaran antara mobil tangki dan tangki pendam.

"Pada kejadian tersebut sopir mobil tangki langsung mematikan saluran yang berfungsi untuk menyalurkan BBM dari tangki begitu melihat adanya api. Para petugas sudah terlatih," katanya.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024