Jepara, ANTARA JATENG - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY mendukung pengembangan sektor wisata di Karimunjawa melalui program kelistrikan yang sudah menyala selama 24 jam.
"Upaya ini kami lakukan dengan beroperasinya PLTD Karimunjawa sejak 30 Mei 2016," kata Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Hardian Sakti Laksana pada kunjungan media ke PLTD Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Selasa.
Pihaknya optimistis dengan pengembangan tersebut mengingat harga jual listrik yang lebih rendah yaitu Rp1.467/kwh untuk tarif rumah tangga nonsubsidi. Sedangkan untuk tarif bisnis berdasarkan standar biaya pokok produksi (BPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2.332/kWh.
Selain itu, di Karimunjawa masih tersedia cadangan listrik kurang lebih sebesar 3.000 kW atau setara dengan tambahan 10 hotel besar. Dengan cadangan listrik tersebut, saat ini sistem kelistrikan di Karimunjawa memiliki daya mampu hingga 2 x 2.200 kW, dengan beban puncak sebesar 612 kW.
Pihaknya berharap ketersediaan kapasitas daya listrik ini menjadi peluang bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di Kepulauan Karimunjawa. Untuk diketahui, Kepulauan Karimunjawa yang memiliki 27 pulau dengan 5 pulau berpenghuni ini merupakan salah satu lokasi wisata unggulan Jawa Tengah.
"Beberapa objek wisata yang telah dikenal di antaranya Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemara Besar, Spot Nyamplungan, Pantai Tanjung Gelam, Pulau Cilik, Pulau Tengah, dan Pulau Geleang," katanya
Hardian mengatakan sejak diserahterimakannya pengoperasian sistem kelistrikan di Karimunjawa dari Pemerintah Kabupaten Jepara kepada PLN pada tahun 2016 lalu, pertumbuhan penjualan tenaga listrik di wilayah tersebut mengalami kenaikan hingga 9 persen.
"Angka ini melebihi rata-rata kenaikan penjualan listrik secara nasional yaitu sebesar 6,5 persen," katanya.
Mengenai kenaikan penjualan tenaga listrik tersebut, dikatakannya, disebabkan oleh turunnya harga listrik, dimana sebelumnya masyarakat harus membayar sebesar Rp2.500/kWh.
"Upaya ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pariwisata di Karimunjawa melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan," katanya.
Sementara itu, dari sisi jumlah pelanggan, hingga bulan Maret 2017 tercatat jumlah pelanggan PLN di Karimunjawa mencapai 2.028 pelanggan dengan rincian 1.855 pelanggan rumah tangga dan 86 pelanggan bisnis.
Sedangkan untuk total daya tersambung sebesar 3.279 kVA, dengan panjang jaringan listrik mencapai 45 kms yang ditopang oleh dua penyulang yang membentang dari PLTD di Desa Kemujan sampai Desa Karimunjawa.
"Selain itu, PLN juga membuka kantor pelayanan di Karimunjawa dengan didukung oleh tim pelayanan teknik yang bertugas selama 24 jam," katanya.
"Upaya ini kami lakukan dengan beroperasinya PLTD Karimunjawa sejak 30 Mei 2016," kata Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Hardian Sakti Laksana pada kunjungan media ke PLTD Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Selasa.
Pihaknya optimistis dengan pengembangan tersebut mengingat harga jual listrik yang lebih rendah yaitu Rp1.467/kwh untuk tarif rumah tangga nonsubsidi. Sedangkan untuk tarif bisnis berdasarkan standar biaya pokok produksi (BPP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2.332/kWh.
Selain itu, di Karimunjawa masih tersedia cadangan listrik kurang lebih sebesar 3.000 kW atau setara dengan tambahan 10 hotel besar. Dengan cadangan listrik tersebut, saat ini sistem kelistrikan di Karimunjawa memiliki daya mampu hingga 2 x 2.200 kW, dengan beban puncak sebesar 612 kW.
Pihaknya berharap ketersediaan kapasitas daya listrik ini menjadi peluang bagi para investor untuk mengembangkan potensi wisata di Kepulauan Karimunjawa. Untuk diketahui, Kepulauan Karimunjawa yang memiliki 27 pulau dengan 5 pulau berpenghuni ini merupakan salah satu lokasi wisata unggulan Jawa Tengah.
"Beberapa objek wisata yang telah dikenal di antaranya Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemara Besar, Spot Nyamplungan, Pantai Tanjung Gelam, Pulau Cilik, Pulau Tengah, dan Pulau Geleang," katanya
Hardian mengatakan sejak diserahterimakannya pengoperasian sistem kelistrikan di Karimunjawa dari Pemerintah Kabupaten Jepara kepada PLN pada tahun 2016 lalu, pertumbuhan penjualan tenaga listrik di wilayah tersebut mengalami kenaikan hingga 9 persen.
"Angka ini melebihi rata-rata kenaikan penjualan listrik secara nasional yaitu sebesar 6,5 persen," katanya.
Mengenai kenaikan penjualan tenaga listrik tersebut, dikatakannya, disebabkan oleh turunnya harga listrik, dimana sebelumnya masyarakat harus membayar sebesar Rp2.500/kWh.
"Upaya ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pariwisata di Karimunjawa melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan," katanya.
Sementara itu, dari sisi jumlah pelanggan, hingga bulan Maret 2017 tercatat jumlah pelanggan PLN di Karimunjawa mencapai 2.028 pelanggan dengan rincian 1.855 pelanggan rumah tangga dan 86 pelanggan bisnis.
Sedangkan untuk total daya tersambung sebesar 3.279 kVA, dengan panjang jaringan listrik mencapai 45 kms yang ditopang oleh dua penyulang yang membentang dari PLTD di Desa Kemujan sampai Desa Karimunjawa.
"Selain itu, PLN juga membuka kantor pelayanan di Karimunjawa dengan didukung oleh tim pelayanan teknik yang bertugas selama 24 jam," katanya.