Semarang, ANTARA JATENG - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah berupaya mengendalikan angka inflasi melalui program klasterisasi sejumlah komoditas pokok.

"Sebagaimana diketahui Jawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi pangan nasional," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo di Semarang, Minggu.

Hamid Ponco Wibowo mengatakan bahwa data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada 2015 Jateng menyumbang 38,33 persen produksi bawang merah nasional, 29,24 persen produksi bawang putih nasional,17,24 persen produksi cabe rawit nasional, dan 16,11 persen produksi cabai besar.

Meski di satu sisi memberikan kontribusi cukup besar terhadap nasional, menurut dia, di sisi lain tekanan inflasi di Jateng dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir lebih banyak disumbang oleh kelompok "volatile foods" seperti bawang merah, beras, dan aneka cabai.

Nilai tukar petani (NTP) di Jateng yang merupakan salah satu indikator dalam menilai tingkat kesejahteraan petani masih menjadi tantangan untuk ditingkatkan kembali.

Dia mengatakan NTP pada tahun 2013 NTP tercatat sebesar 105,95, selanjutnya menurun menjadi 100,65 pada 2014. Pada 2015 kembali turun menjadi 92,66 dan meningkat kembali menjadi 99,69 pada 2016.

Hamid Ponco Wibowo mengatakan kondisi tersebut salah satunya disebabkan masih rendahnya posisi tawar petani dalam rantai distribusi komoditas pangan.

Oleh karena itu, BI berupaya memberikan kontribusi melalui program klaster pengendalian inflasi.

Program pengembangan klaster pengendalian inflasi telah dilaksanakan secara menyeluruh oleh Kantor Perwakilan BI se-Jateng.

"Klaster pengendalian inflasi yang dikembangkan oleh masing-masing Kantor Perwakilan BI disesuaikan dengan karakteristik inflasi komoditas pangan di Jateng dan potensi daerahnya masing-masing yang kami sebut sebagai 'zona klaster pengendalian inflasi'," kata Hamid Ponco Wibowo.

Hamid Ponco Wibowo mengatakan implementasi program klaster tersebut melalui program klaster bawang merah yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan BI Tegal di Kabupaten Brebes dan Kantor Perwakilan BI Solo di Kabupaten Boyolali. Selanjutnya, ada klaster cabai yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan BI Solo di Kabupaten Wonogiri.

Selain itu, ada klaster padi telah diinisiasi oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng di Kabupaten Semarang dan Kantor Perwakilan BI Tegal di Kabupaten Pemalang, sedangkan klaster sapi potong yang telah diinisiasi oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng di Kabupaten Semarang, Kantor Perwakilan BI Purwokerto di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, dan Purbalingga, serta Kantor Perwakilan BI Tegal di Kabupaten Batang.

"Selain itu, kami juga telah menginisiasi klaster bawang putih terintegrasi di delapan Kabupaten di Jateng pada 2016 yaitu di Kabupaten Temanggung, Magelang, Karanganyar, Tegal, Pekalongan, Batang, Banjarnegara, dan Purbalingga," kata Hamid Ponco Wibowo.

Pihaknya berharap dengan pembentukan klaster tersebut akan semakin memperkuat kelembagaan petani termasuk dalam mengakses pembiayaan dari perbankan dan sektor swasta.

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024