Semarang, ANTARA JATENG - Para jurnalis di Kota Semarang berapresiasi puisi pada panggung "Sastra Pelataran Semarang: Jurnalis Penyair", di halaman Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Semarang, Kamis (30/3) malam.

Panggung puisi jurnalis penyair itu terselenggara atas kerja sama PWI Jateng dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Jateng, dan kali ini sudah panggung keenam yang digelar untuk ajang apresiasi puisi.

Tak hanya kalangan jurnalis penyair yang unjuk kebolehan membacakan puisi, beberapa jurnalis yang bukan seniman pun ikut ambil bagian, termasuk sejumlah pejabat yang diundang hadir untuk ikut mengapresiasi puisi maupun sekadar menikmati.

Di antaranya Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, Ketua Komisi A DPRD Jateng Masruhan Samsurie, dan anggota DPRD Jateng Sriyanto Saputro, Bupati Kudus Musthofa, dan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi.

Sekda Jateng Sri Puryanto membawakan dua puisi, yakni satu berbahasa Jawa dan satunya berbahasa Indonesia berjudul "Tak Pernah Padam" karya Mas Bei yang dibacakannya dengan penuh totalitas meski mengaku bukanlah seorang penyair.

Masruhan yang juga Ketua DPW PPP Jateng dan Sriyanto yang menjabat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng berlatar belakang sebagai wartawan ikut membacakan puisi walaupun mengaku belum pernah tampil di panggung membacakan puisi.

Selebihnya, deretan jurnalis penyair yang sudah cukup dikenal, seperti Agoes Dhewa, Ign Item D, Anggoro Suprapto, Saroni Asikin, termasuk Ketua PWI Jateng Amir Machmud dan Ketua IJTI Pengda Jateng Teguh Hadi Prayitno.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud mengakui panggung sastra jurnalis penyair keenam itu merupakan yang terbesar dibandingkan sebelumnya, dan merupakan hasil kerja sama dua organisasi profesi wartawan, yakni PWI Jateng dan IJTI Pengda Jateng.

"Umumnya, sesama organisasi profesi saling bersaing. Namun, PWI dan IJTI sudah terbiasa jalan bareng. Bahkan, ke depannya kami bisa mengajak juga Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk menggarap sastra pelataran ini," katanya.

Senada, Ketua IJTI Pengda Jateng Teguh Hadi Prayitno mengakui kegiatan itu merupakan sarana "refreshing" sekaligus apresiasi seni untuk mempererat hubungan jurnalis lintas media dan lintas organisasi kewartawanan secara setara.

"Ya, ada teman-teman jurnalis yang kebetulan penyair, ada teman penyair yang kebetulan jurnalis. Kami sepakat dengan yang Pak Amir (Ketua PWI Jateng, red.) tadi sampaikan, kegiatan ini ke depan harus diintensifkan, kegiatan rutin bulanan," katanya.

Bupati Kudus Musthofa sangat mengapresiasi kegiatan itu sebagai ajang silaturahmi bertemu dengan kawan-kawan lamanya yang hadir pada kesempatan itu karena sebenarnya dirinya 20 tahun tinggal di Kota Semarang sebelum jadi bupati.

"Kegiatan seni, apresiasi seni semacam ini saya senang. Budaya itu mengajarkan etika, sikap, rasa saling menghormati. Puisi-puisi yang tadi disampaikan sebenarnya merupakan bagian dari introspeksi diri kita sendiri," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024