Magelang, ANTARA JATENG - Universitas Tidar menebar sekitar 40.000 bibit berbagai jenis ikan di Kali Progo yang membatasi Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam rangka Dies Natalis Ke-3 Untidar dan pelestarian ekosistem hanyati sungai, Selasa.

"Selain dalam rangkai agenda Dies Natalis Untidar, juga untuk keikutsertaan kami dalam upaya-upaya melestarikan ekosistem hayati sungai," kata Ketua Panitia Dies Natalis Ke-3 Untidar Agus Suprapto di sela acara yang diikuti kalangan mahasiswa, dosen, dan karyawan perguruan tinggi negeri di Kota Magelang itu.

Kegiatan tersebut kerja sama Untidar Kota Magelang dengan sejumlah pihak, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Magelang.

Selain bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, kata dia, penebaran bibit ikan di sungai itu juga dalam rangka meningkatkan mutu lingkungan hidup, terutama kawasan sungai setempat.

Berbagai jenis bibit ikan yang ditebarkan di Sungai Progo itu, antara lain, klafer, tawes, nilai merah, dan nilai hitam.

Selama 3 tahun berturut-turut, bertepatan dengan dies natalis perguruan tinggi negeri itu, pihaknya mengagendakan penebaran bibit ikan di sungai di daerah setempat.

"Menjadi agenda tahunan, kalau tidak di Progo, di Sungai Elo kami melakukannya," kata Agus yang juga dosen Fakultas Pertanian Untidar tersebut.

Kepala Balai Benih Ikan Air Tawar Muntilan UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Bambang Pramono menjelaskan tentang manfaat penebaran bibit ikan di sungai yang untuk melestarikan eksosistem hayati Sungai Progo.

"Penebaran bibit ikan ini atas permintaan Untidar yang hendak terlibat dalam pelestarian ekosistem hayati sungai," katanya.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan bahwa ikan beong sebagai spesies ikan yang hidup di Sungai Progo.

Secara umum, populasi ikan di sungai mengalami penurunan, antara lain, karena dampak pencemaran terhadap sungai, berkurangnya unsur hara, dan limbah dari pabrik.

Upaya pelestarian eksosistem hayati sungai melalui penebaran bibit ikan, lanjut dia, harus diimbangi dengan dukungan perilaku masyarakat dan ketegasan pemerintah daerah dalam penegakan hukum terhadap perusak lingkungan.

Pada kesempatan itu, Bambang juga menyebutkan sejumlah langkah instansinya dalam melestarikan populasi ikan air tawar, seperti pembenihan berbagai jenis ikan, misalnya beong, nila merah, nila hitam, gabus, dan tawes.


Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2024