Batang, ANTARA JATENG - Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Agung Juli Pramono meminta kepada jurnalis mengantisipasi adanya berita bohong atau "hoax" agar tidak memicu keresahan masyarakat.

"Sebagai jurnalis potensial dan profesional, kami berharap menyebarkan informasi yang baik dan tidak membikin masyarakat bingung dan resah," katanya di Batang, Senin.

Menurut dia, beredarnya berita "hoax" di media sosial berdampak negatif dan membingungkan pemikiran masyarakat.

"Oleh karena, kami berharap pada para jurnalis mampu mengantisipasi beredarnya berita bohong dan bukan sebaliknya ikut-ikutan mengomentari berita `hoax` tersebut," katanya.

Ia mencontohkan berita tentang tenggelamnya mobil Honda Brio dan sepeda motor di muara Sungai Sambong atau Dermaga Pantai Sigandu hingga kini masih dalam penyelidikan petugas polres setempat.

Pada kasus tersebut, kata dia, polisi belum bisa menentukan apakah tindakan menenggelamkan mobil dan sepeda motor itu tindak pidana.

"Pada kasus itu, kami belum dapat menyimpulkan adanya tindak pidana karena pelaku dan pemilik mobil belum diketahui. Kami pun juga belum bisa menyimpulkan apakah tindakan pelaku tersebut adalah sebuah ritual," katanya.

Demikian pula, kata dia, beredarnya informasi penculikan di media sosial telah mengakibatkan seorang tuna wisma dihajar massa karena munculnya berita "hoax" tersebut. 

Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024