Pekalongan, ANTARA JATENG - Seluas 125 hektare sawah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terancam puso karena saluran tersier terputus akibat proyek pembangunan Jalan Tol Trans Jawa.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Pekalongan, Bambang Pramukanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sejumlah petani sudah mengadu ke pemkab terkait terganggunya saluran tersier yang diakibtkan proyek pembangunan Tol Pemalang-Batang tersebut.
"Untuk saluran tersier memang ada yang terganggu. Seluas 125 hektare lahan sawah di tujuh desa tidak bisa ditanam padi karena suplai air terganggu," katanya.
Ia mengatakan pemkab telah melakukan koordinasi dengan pihak PT Pemalang-Batang Tol Road selaku pengembang proyek tol Trans Jawa tersebut.
Dari hasil koordinasi, kata dia, PT Pemalang-Batang Tol Road berjanji segera menyelesaikan persoalan itu agar tidak merugikan para petani setempat.
"Kami berharap PT Pemalang-Batang Tol Road segera menyelesaikan terhadap persoalan saluran tersier itu agar diperbaiki. Kami khawatir jika tidak segera diperbaiki maka bisa mengancam lahan awah itu puso karena sebentar lagi memasuki musim kemarau," katanya.
Petani padi, Hediyan mengatakan para petani tidak mempermasalahkan adanya proyek pembangunan jalan Tol Pemalang-Batang terebut karena hal itu untuk kepentingan umum.
"Hanya saja, kami minta proyek pembangunan jalan tol itu tidak sampai merugikan petani terkait dengan tergganggunya saluran tersier yang selama ini menjadi andalan untuk pengairan lahan tanaman padi," katanya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Pekalongan, Bambang Pramukanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sejumlah petani sudah mengadu ke pemkab terkait terganggunya saluran tersier yang diakibtkan proyek pembangunan Tol Pemalang-Batang tersebut.
"Untuk saluran tersier memang ada yang terganggu. Seluas 125 hektare lahan sawah di tujuh desa tidak bisa ditanam padi karena suplai air terganggu," katanya.
Ia mengatakan pemkab telah melakukan koordinasi dengan pihak PT Pemalang-Batang Tol Road selaku pengembang proyek tol Trans Jawa tersebut.
Dari hasil koordinasi, kata dia, PT Pemalang-Batang Tol Road berjanji segera menyelesaikan persoalan itu agar tidak merugikan para petani setempat.
"Kami berharap PT Pemalang-Batang Tol Road segera menyelesaikan terhadap persoalan saluran tersier itu agar diperbaiki. Kami khawatir jika tidak segera diperbaiki maka bisa mengancam lahan awah itu puso karena sebentar lagi memasuki musim kemarau," katanya.
Petani padi, Hediyan mengatakan para petani tidak mempermasalahkan adanya proyek pembangunan jalan Tol Pemalang-Batang terebut karena hal itu untuk kepentingan umum.
"Hanya saja, kami minta proyek pembangunan jalan tol itu tidak sampai merugikan petani terkait dengan tergganggunya saluran tersier yang selama ini menjadi andalan untuk pengairan lahan tanaman padi," katanya.