Jakarta ,ANTARA JATENG - Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta
mengapresiasi pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni
yang menerima kekalahan meskipun hasil penghitungan suara pilkada
setempat secara resmi belum diputuskan.
"Kita harus beri apresiasi secara khusus. Saya mengatasnamakan KPU Provinsi DKI beri apresiasi pada pasangan calon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meskipun hasil pilkada belum diputuskan, baru didasarkan pada hasil quick count," kata Sumarno di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan hal itu ketika memberi sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 di Jakarta.
Sumarno menyatakan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan penerimaan kekalahannya secara kesatria dan legawa terkait dengan hasil pilkada setempat dan memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon nomor dua dan tiga.
"Saya kira kita mengulangi lagi pilkada pada tahun 2007. Pada waktu itu Pak Adang Daradjatun dan Pak Dani Anwar meskipun saat itu KPU Provinsi DKI belum menetapkan hasilnya, hasil quick count sudah menunjukkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto lebih unggul, Pak Adang mengucapkan selamat dan menerima kekalahan," tuturnya.
Hal yang sama, kata Sumarno juga dilakukan pada pilkada pada tahun 2012 ketika penghitungan di KPU Provinsi DKI masih berjalan, tetap hasil "quick count" sudah memberikan hasil keunggulan untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
"Pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli kemudian menggelar konfrensi pers dan menyatakan menerima hasil pilkada dan mengajak pendukungnya untuk mendukung gubernur dan wakil gubernur terpilih. Hal ini semoga terulang pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017," ucap Sumarno.
Pada pilkada pada tahun 2017, total daftar pemilih tetap di DKI Jakarta sebanyak 7.108.589 suara dan KPU DKI Provinsi Jakarta telah menyiapkan 7,2 juta surat suara. Dalam pilkada terdapat 13.023 tempat pemungutan suara (TPS).
Pilkada pada tahun ini diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Kita harus beri apresiasi secara khusus. Saya mengatasnamakan KPU Provinsi DKI beri apresiasi pada pasangan calon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meskipun hasil pilkada belum diputuskan, baru didasarkan pada hasil quick count," kata Sumarno di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan hal itu ketika memberi sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 di Jakarta.
Sumarno menyatakan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan penerimaan kekalahannya secara kesatria dan legawa terkait dengan hasil pilkada setempat dan memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon nomor dua dan tiga.
"Saya kira kita mengulangi lagi pilkada pada tahun 2007. Pada waktu itu Pak Adang Daradjatun dan Pak Dani Anwar meskipun saat itu KPU Provinsi DKI belum menetapkan hasilnya, hasil quick count sudah menunjukkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto lebih unggul, Pak Adang mengucapkan selamat dan menerima kekalahan," tuturnya.
Hal yang sama, kata Sumarno juga dilakukan pada pilkada pada tahun 2012 ketika penghitungan di KPU Provinsi DKI masih berjalan, tetap hasil "quick count" sudah memberikan hasil keunggulan untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
"Pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli kemudian menggelar konfrensi pers dan menyatakan menerima hasil pilkada dan mengajak pendukungnya untuk mendukung gubernur dan wakil gubernur terpilih. Hal ini semoga terulang pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017," ucap Sumarno.
Pada pilkada pada tahun 2017, total daftar pemilih tetap di DKI Jakarta sebanyak 7.108.589 suara dan KPU DKI Provinsi Jakarta telah menyiapkan 7,2 juta surat suara. Dalam pilkada terdapat 13.023 tempat pemungutan suara (TPS).
Pilkada pada tahun ini diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.