Semarang, ANTARA JATENG - Cakupan tes Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA) di Jawa Tengah yang terdata pada tahun 2016 baru 5,07 persen.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat, mengatakan pihaknya fokus pada peningkatan deteksi dini kanker mulut rahim melalui tes IVA mengingat rendahnya cakupan tes tersebut.
Menurut dia, jika dibandingkan target cakupan tes IVA dari Kementerian Kesehatan sebesar 20 persen, maka capaian di provinsi tersebut masih kurang sehingga perlu ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Kendati demikian, jumlah cakupan tes IVA yang dikumpulkan PKK tersebut masih bisa bertambah mengingat ada beberapa layanan, termasuk rumah sakit dan layanan kesehatan swasta, yang cakupannya belum terjangkau PKK.
"Oleh karena itu saya berharap Tim Penggerak PKK provinsi dan kabupaten/kota lebih meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya agar lebih menggiatkan tes IVA di masyarakat," ujarnya.
Selain mendorong tes IVA, Tim Penggerak PKK Jateng juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat untuk menekan potensi kanker leher rahim.
Atikoh meminta kalangan ibu rumah tangga mempunyai waktu untuk memanjakan diri sendiri atau "me time" di tengah padatnya rutinitas.
"'Me time' merupakan cara jitu untuk mengelola stres, oleh karena itu setidaknya luangkan waktu sekitar 20 menit setiap harinya untuk santai," katanya.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat, mengatakan pihaknya fokus pada peningkatan deteksi dini kanker mulut rahim melalui tes IVA mengingat rendahnya cakupan tes tersebut.
Menurut dia, jika dibandingkan target cakupan tes IVA dari Kementerian Kesehatan sebesar 20 persen, maka capaian di provinsi tersebut masih kurang sehingga perlu ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Kendati demikian, jumlah cakupan tes IVA yang dikumpulkan PKK tersebut masih bisa bertambah mengingat ada beberapa layanan, termasuk rumah sakit dan layanan kesehatan swasta, yang cakupannya belum terjangkau PKK.
"Oleh karena itu saya berharap Tim Penggerak PKK provinsi dan kabupaten/kota lebih meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya agar lebih menggiatkan tes IVA di masyarakat," ujarnya.
Selain mendorong tes IVA, Tim Penggerak PKK Jateng juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat untuk menekan potensi kanker leher rahim.
Atikoh meminta kalangan ibu rumah tangga mempunyai waktu untuk memanjakan diri sendiri atau "me time" di tengah padatnya rutinitas.
"'Me time' merupakan cara jitu untuk mengelola stres, oleh karena itu setidaknya luangkan waktu sekitar 20 menit setiap harinya untuk santai," katanya.