Semarang, ANTARA JATENG - Pertumbuhan properti pada tahun ini akan memicu peningkatan penjualan di sektor furnitur, karena kebijakan amnesti pajak, kata seorang pengusaha lokal Semarang, Jimmy Jati Utomo.

"Tahun ini diprediksikan properti mengalami peningkatan penjualan menyusul pemberlakuan amnesti pajak, diharapkan juga akan memberikan dampak baik terhadap penjualan furnitur," kata pemilik perusahaan furnitur Rumah Kita tersebut pada pembukaan pameran springbed di Mal Ciputra Semarang, Kamis.

Meski tidak menyampaikan target, dia berharap penjualan lebih baik dibandingkan tahun lalu yang rata-rata penjualan untuk setiap merek sebanyak 80 unit/bulan.

"Kalau tahun lalu memang penjualannya sempat mengalami penurunan pada bulan Oktober dan November. Penurunannya bisa sampai 50 persen dari penjualan normal tersebut," katanya.

Mengenai penurunan tersebut, Jimmy memprediksi karena daya beli masyarakat yang mengalami penurunan di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi pada tahun lalu.

"Kalau dari sisi harga sebetulnya tidak ada kenaikan karena kurs rupiah terhadap dolar AS relatif stabil. Pengaruh yang paling besar adalah tingkat daya beli masyarakat," katanya.

Dia berharap, tahun ini merupakan kebangkitan penjualan di sektor furnitur khususnya springbed. Oleh karena itu, pihaknya menggelar pameran di awal tahun.

"Untuk pameran pertama ini temanya 'clearance sale', jadi perusahaan-perusahaan springbed menghabiskan stok tahun lalu yang tahun ini tidak lagi diproduksi. Khusus pada pameran ini ada potongan harga antara 70-80 persen," katanya.

Beberapa merek springbed pada pameran yang diselenggarakan dari hari ini hingga 30 Januari tersebut, di antaranya Kingkoil, Serta, Romance, Comforta, dan Dreamland.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024