Semarang, Antara Jateng - PT Wika Realty membangun apartemen bernama Tamansari Cendekia Apartment di Semarang, Jawa Tengah untuk menyasar pangsa mahasiswa, khususnya Universitas Diponegoro Semarang.
"Ada dua 'tower' apartemen Tamansari Cendekia yang bakal kami bangun dengan kapasitas total 1.707 unit," kata Manager Realty Tamansari Cendekia Semarang Kukuh Ariadi di Semarang, Minggu.
Hal tersebut diungkapkannya usai "ground breaking" Tamansari Cendekia Apartment yang berlokasi di Jalan Durian Raya, Banyumanik, Semarang, yang berdekatan dengan kampus Undip Tembalang.
"Ground Breaking" Tamansari Cendekia Apartment Semarang itu dilakukan oleh Wali Kota Hendrar Prihadi, Kepala DTKP Kota Semarang Agus Riyanto, dan jajaran pimpinan PT Wika Realty.
Kukuh menyebutkan pemasaran produk properti salah satu pengembang badan usaha milik negara (BUMN) PT Wika itu sudah dilakukan sejak Mei 2016 setelah semua proses perizinan dirampungkan.
"Setelah semua persiapan, termasuk perizinan siap, oke, baru kami pasarkan. Sampai saat ini sudah ada sekitar 150 unit apartemen yang terjual. Kisaran harganya Rp290-950 juta," katanya.
Dua tipe apartemen ditawarkan di Tamansari Cendekia, yakni tipe studio dan tipe "two bedroom" yang sama-sama dikonsep untuk menyasar pangsa mahasiswa, maupun investor atau pengusaha.
"Untuk 90 persennya memang tipe studio atau 'single bedroom'. Namun, kedua tipe sama-sama bisa untuk investasi, misalnya dibeli kemudian disewakan atau dijadikan 'indekost'," katanya.
Sementara itu, Marketing and Business Development Director PT Wika Realty Agung Salladin menjelaskan pemilihan lokasi di kawasan itu memang karena strategis, salah satunya dekat kampus.
"Apalagi, biaya indekost dengan fasilitas lengkap bisa sampai Rp2,5 juta/bulan, sementara untuk 'ngangsur' apartemen ini sekitar Rp2-2,5 jutaan. Kan lebih baik sekalian beli apartemen," katanya.
Bahkan, istilah "cendekia" yang berarti kaum cerdik dan pandai atau cendekiawan pun sengaja dipakai sebagai nama, salah satunya karena menyasar kalangan mahasiswa atau kaum terpelajar.
Meski demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan pangsa konsumen yang menginginkannya sebagai tempat tinggal karena kedekatan aksesnya dengan kota lewat dua gerbang jalan tol.
Agung mengatakan pihaknya akan memfokuskan pembangunan satu tower terlebih dulu dengan kapasitas sekitar 850 unit yang ditargetkan pertengahan 2019 sudah bisa diserahterimakan ke pembeli.
"Kalau 'market' bagus, pembangunan keduanya (tower, red.) bisa bersama atau malah 'overlap'. Pengalaman kami, kalau progres pembanguan sudah 70 persen, seluruh unit sudah habis (laku, red.)," pungkasnya.
Apartemen yang dibangun di atas lahan seluas hampir 1 hektare dengan investasi Rp600 miliar itu dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kolam renang, "shuttle bus", "food court", dan "pin door lock".
"Ada dua 'tower' apartemen Tamansari Cendekia yang bakal kami bangun dengan kapasitas total 1.707 unit," kata Manager Realty Tamansari Cendekia Semarang Kukuh Ariadi di Semarang, Minggu.
Hal tersebut diungkapkannya usai "ground breaking" Tamansari Cendekia Apartment yang berlokasi di Jalan Durian Raya, Banyumanik, Semarang, yang berdekatan dengan kampus Undip Tembalang.
"Ground Breaking" Tamansari Cendekia Apartment Semarang itu dilakukan oleh Wali Kota Hendrar Prihadi, Kepala DTKP Kota Semarang Agus Riyanto, dan jajaran pimpinan PT Wika Realty.
Kukuh menyebutkan pemasaran produk properti salah satu pengembang badan usaha milik negara (BUMN) PT Wika itu sudah dilakukan sejak Mei 2016 setelah semua proses perizinan dirampungkan.
"Setelah semua persiapan, termasuk perizinan siap, oke, baru kami pasarkan. Sampai saat ini sudah ada sekitar 150 unit apartemen yang terjual. Kisaran harganya Rp290-950 juta," katanya.
Dua tipe apartemen ditawarkan di Tamansari Cendekia, yakni tipe studio dan tipe "two bedroom" yang sama-sama dikonsep untuk menyasar pangsa mahasiswa, maupun investor atau pengusaha.
"Untuk 90 persennya memang tipe studio atau 'single bedroom'. Namun, kedua tipe sama-sama bisa untuk investasi, misalnya dibeli kemudian disewakan atau dijadikan 'indekost'," katanya.
Sementara itu, Marketing and Business Development Director PT Wika Realty Agung Salladin menjelaskan pemilihan lokasi di kawasan itu memang karena strategis, salah satunya dekat kampus.
"Apalagi, biaya indekost dengan fasilitas lengkap bisa sampai Rp2,5 juta/bulan, sementara untuk 'ngangsur' apartemen ini sekitar Rp2-2,5 jutaan. Kan lebih baik sekalian beli apartemen," katanya.
Bahkan, istilah "cendekia" yang berarti kaum cerdik dan pandai atau cendekiawan pun sengaja dipakai sebagai nama, salah satunya karena menyasar kalangan mahasiswa atau kaum terpelajar.
Meski demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan pangsa konsumen yang menginginkannya sebagai tempat tinggal karena kedekatan aksesnya dengan kota lewat dua gerbang jalan tol.
Agung mengatakan pihaknya akan memfokuskan pembangunan satu tower terlebih dulu dengan kapasitas sekitar 850 unit yang ditargetkan pertengahan 2019 sudah bisa diserahterimakan ke pembeli.
"Kalau 'market' bagus, pembangunan keduanya (tower, red.) bisa bersama atau malah 'overlap'. Pengalaman kami, kalau progres pembanguan sudah 70 persen, seluruh unit sudah habis (laku, red.)," pungkasnya.
Apartemen yang dibangun di atas lahan seluas hampir 1 hektare dengan investasi Rp600 miliar itu dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kolam renang, "shuttle bus", "food court", dan "pin door lock".