Kudus, Antara Jateng - Kunjungan wisatawan dari berbagai daerah ke Museum Kretek Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini mengalami peningkatan menyusul liburan panjang akhir pekan.
Menurut Kepala Pengelola Museum Kretek Kudus Suyanto di Kudus, Senin, momentum liburan memang sering dimanfaatkan wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata, termasuk Museum Kretek yang ada di Kudus ini.
Meskipun kenaikannya belum signifikan, kata dia, wisatawan yang berkunjung memang mulai terlihat memadati Museum Kretek sejak Sabtu 10/12). Jumlah kunjungan terlihat ada lonjakan pada Minggu (11/12) dan Senin.
Ia mencatat jumlah pengunjung per hari selama dua hari terakhir bisa mencapai 1.000-an orang lebih.
"Dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya tentu lebih banyak, karena sebelumnya hanya berkisar 400-500 pengunjung," ujarnya.
Lonjakan pengunjung, salah satunya karena para pelajar selesai mengikuti ujian sekolah. Setelah tidak ada beban ujian semester mereka, pada akhir pekan dimanfaatkan pelajar untuk berkunjung ke museum.
Fasilitas yang dimiliki museum, kata dia, tidak sekadar soal rokok, melainkan tersedia pula permainan menarik.
Koleksi di museum, di antaranya proses produksi rokok kretek, dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern, serta patung sejumlah tokoh penting yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Fasilitas tambahan yang tersedia di objek wisata museum yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati itu, yakni kolam renang, "water boom", "technopark", "mini teather", rumah adat Kudus, dan taman bermain anak. Pihak pengelola rencananya menambah wahana, seperti terapi ikan, "outbound", dan "flying fox".
Intan, salah satu pengunjung asal Jawa Timur, mengaku sudah merencanakan liburan panjang untuk berkunjung ke Museum Kretek beserta anak dan suaminya yang sekaligus untuk berkunjung ke rumah saudaranya di Kudus.
"Kunjungan ke museum untuk memberikan edukasi terhadap anak tentang sejarah dan perkembangan rokok yang ada di Indonesia, termasuk sosok penemu rokok pertama di Tanah Air," ujarnya.
Ia mengakui baru mengetahui sosok Niti Semito serta Djamhari yang merupakan pelopor lahirnya rokok kretek pertama di Indonesia.
Menurut Kepala Pengelola Museum Kretek Kudus Suyanto di Kudus, Senin, momentum liburan memang sering dimanfaatkan wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata, termasuk Museum Kretek yang ada di Kudus ini.
Meskipun kenaikannya belum signifikan, kata dia, wisatawan yang berkunjung memang mulai terlihat memadati Museum Kretek sejak Sabtu 10/12). Jumlah kunjungan terlihat ada lonjakan pada Minggu (11/12) dan Senin.
Ia mencatat jumlah pengunjung per hari selama dua hari terakhir bisa mencapai 1.000-an orang lebih.
"Dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya tentu lebih banyak, karena sebelumnya hanya berkisar 400-500 pengunjung," ujarnya.
Lonjakan pengunjung, salah satunya karena para pelajar selesai mengikuti ujian sekolah. Setelah tidak ada beban ujian semester mereka, pada akhir pekan dimanfaatkan pelajar untuk berkunjung ke museum.
Fasilitas yang dimiliki museum, kata dia, tidak sekadar soal rokok, melainkan tersedia pula permainan menarik.
Koleksi di museum, di antaranya proses produksi rokok kretek, dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern, serta patung sejumlah tokoh penting yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Fasilitas tambahan yang tersedia di objek wisata museum yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati itu, yakni kolam renang, "water boom", "technopark", "mini teather", rumah adat Kudus, dan taman bermain anak. Pihak pengelola rencananya menambah wahana, seperti terapi ikan, "outbound", dan "flying fox".
Intan, salah satu pengunjung asal Jawa Timur, mengaku sudah merencanakan liburan panjang untuk berkunjung ke Museum Kretek beserta anak dan suaminya yang sekaligus untuk berkunjung ke rumah saudaranya di Kudus.
"Kunjungan ke museum untuk memberikan edukasi terhadap anak tentang sejarah dan perkembangan rokok yang ada di Indonesia, termasuk sosok penemu rokok pertama di Tanah Air," ujarnya.
Ia mengakui baru mengetahui sosok Niti Semito serta Djamhari yang merupakan pelopor lahirnya rokok kretek pertama di Indonesia.