Semarang, Antara Jateng - Wakil Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan tidak ada tawuran antarsekolah dasar yang pemberitaannya sempat menjadi "viral" di media sosial.

"Hasil penyelidikan dari tim kepolisian dan Dinas Pendidikan Kota Semarang memastikan tidak ada bentrok fisik maupun tawuran. Senjata tajam yang ditemukan juga bukan milik siswa," katanya di Semarang, Sabtu.

Sebelumnya diwartakan, puluhan siswa SD mendatangi SD Negeri Pekunden, Semarang, Kamis (24/11), yang diduga hendak melakukan tawuran, namun digagalkan pihak keamanan sekolah tersebut.

Dua siswa berisial BM (11) dan AL (8) yang diketahui siswa SD Al Khotimah kemudian diamankan dan diserahkan ke kepolisian beserta senjata tajam yang diduga dari para siswa tersebut.

Berdasarkan penelusuran dari rekaman kamera CCTV (close-circuit television) di sekitar lokasi, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, tidak ada indikasi ataupun terjadi bentrok fisik antarsiswa.

"Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang remaja diperkirakan berusia 12 tahun, rambutnya disemir terang. Diduga dia yang membawa senjata tajam. Namun, anak ini jelas bukan salah satu siswa SD," terangnya.

Pascakejadian, kata dia, petugas juga melakukan penyisiran untuk mencari seorang remaja yang rambutnya disemir yang diduga membawa senjata itu, namun yang bersangkutan tidak ditemukan.

Dua siswa SD Al Khotimah yang ditangkap satpam sekolah, lanjut dia, lari karena ketakutan, sementara senjata tajam berupa parang ditemukan di taman dan sekali tidak dipegang siswa SD tersebut.

Ita bersama kepolisian, Disdik Kota Semarang, dan pihak sekolah terus melakukan koordinasi untuk mendalami kasus tersebut karena siswa yang sempat berurusan dengan polisi mengalami trauma.

"Makanya, kami berupaya melakukan tindakan preventif. Seperti pendampingan terhadap siswa SD itu dengan mendatangkan psikolog. Ya, untuk melakukan pendekatan persuasif dan pembimbingan," katanya.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin mengatakan sudah melakukan penyelidikan secara internal untuk mencari titik terang kasus yang pemberitaannya sempat menjadi "viral" itu.

"Kami sudah pertemukan juga guru dan siswa kedua sekolah itu. Kami prihatin kejadian ini sempat menjadi 'viral'. Padahal, nyatanya tidak ada sama sekali tawuran anak-anak SD itu," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024