Jepara, Jawa Tengah Antara Jateng - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus berupaya dan fokus untuk melakukan pembenahan pasar rakyat melalui program pembangunan serta revitalisasi yang ditargetkan mencapai 5.000 pasar hingga tahun 2019.
"Presiden memberikan perhatian dan mengingatkan untuk melihat pasar tradisional atau pasar rakyat. Jika kami lihat, memang hampir merata kondisi pasar rakyat becek, kumuh tidak sehat, dan orang dalam berdagang itu sulit," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, disela-sela kunjungan kerja ke Jepara, Jawa Tengah, Minggu.
Enggartiasto mengatakan, Kementerian Perdagangan akan berupaya untuk membangun dan merevitalisasi pasar rakyat yang memiliki jumlah pedagang kurang lebih sebanyak 200-500 pedagang, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Enggartiasto mengunjungi Pasar Pecangaan merupakan pasar rakyat yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Jepara dan dibangun dengan dana APBD.
Pasar yang beromzet sekitar Rp16,7 milyar per bulan tersebut berada di wilayah Kecamatan Pecangaan, berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Jepara dan merupakan pasar yang memenuhi kebutuhan bagi kurang lebih sebanyak 83.000 orang pada kecamatan tersebut.
Setelah Pasar Pecangaan itu, Enggartiasto bersama rombongan mengunjungi Pasar Bangsri yang berada di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, dan berjarak sekitar 18 km dari pusat kota. Omset pasar yang melayani penduduk kecamatan sekitar 101 ribu jiwa ini mencapai sekitar Rp8,5 milyar per bulan.
"Perhatian saya lebih banyak kepada pasar rakyat, prioritas pasar-pasar kecil tersebut yang harus jadi perhatian. Ini untuk rakyat kecil. Target 5.000 pasar hingga 2019 untuk dibenahi," kata Enggartiasto.
Sementara untuk pengembangan pasar modern atau pasar yang memiliki skala lebih besar, Enggartiasto berencana untuk menggandeng pihak swasta. Sementara Kementerian Perdagangan akan menyiapkan dari sisi desain.
"Untuk pasar yang skala kecil kami tidak akan diamkan, kami akan terus berupaya dengan kemampuan anggaran yang ada, melalui dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus. Sementara untuk pasar yang lebih kuat atau pasar modern, saya lebih cenderung untuk ada kerja sama dengan pihak swasta," kata Enggartiasto.
Pada 2017, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) untuk 272 pasar dimana secara keseluruhan pemerintah menargetkan pembangunan 1.000 pasar untuk tiap tahun, dan sebanyak 5.000 pasar hingga 2019.
Kemendag berkewajiban untuk membangun dan merevitalisasi sebanyak 272 pasar dimana sebanyak 52 pasar merupakan pengalokasian kembali untuk tahun 2017 karena pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran oleh pemerintah. Sementara sisanya atau sebanyak 728 unit pasar direvitalisasi melalui dana DAK.
Sementara untuk realisasi pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat pada 2015 mencapai 99 persen atau sebanyak 1.002 unit pasar, sementara 15 pasar lainnya tidak terlaksana.
Pada 2016, untuk pembangunan pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan sebanyak 168 pasar dengan anggaran sebesar Rp1,46 triliun. Sementara untuk Dana Alokasi Khusus mencakup 710 unit pasar rakyat dengan dana mencapai Rp1,006 triliun. Pada tahun tersebut direncanakan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 878 unit pasar.
Tercatat, jika pembangunan pasar rakyat sesuai dengan skema rencana pemerintah, maka selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir tahun 2016 ini sudah melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar sebanyak 1.880 pasar rakyat.
"Presiden memberikan perhatian dan mengingatkan untuk melihat pasar tradisional atau pasar rakyat. Jika kami lihat, memang hampir merata kondisi pasar rakyat becek, kumuh tidak sehat, dan orang dalam berdagang itu sulit," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, disela-sela kunjungan kerja ke Jepara, Jawa Tengah, Minggu.
Enggartiasto mengatakan, Kementerian Perdagangan akan berupaya untuk membangun dan merevitalisasi pasar rakyat yang memiliki jumlah pedagang kurang lebih sebanyak 200-500 pedagang, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Enggartiasto mengunjungi Pasar Pecangaan merupakan pasar rakyat yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Jepara dan dibangun dengan dana APBD.
Pasar yang beromzet sekitar Rp16,7 milyar per bulan tersebut berada di wilayah Kecamatan Pecangaan, berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Jepara dan merupakan pasar yang memenuhi kebutuhan bagi kurang lebih sebanyak 83.000 orang pada kecamatan tersebut.
Setelah Pasar Pecangaan itu, Enggartiasto bersama rombongan mengunjungi Pasar Bangsri yang berada di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, dan berjarak sekitar 18 km dari pusat kota. Omset pasar yang melayani penduduk kecamatan sekitar 101 ribu jiwa ini mencapai sekitar Rp8,5 milyar per bulan.
"Perhatian saya lebih banyak kepada pasar rakyat, prioritas pasar-pasar kecil tersebut yang harus jadi perhatian. Ini untuk rakyat kecil. Target 5.000 pasar hingga 2019 untuk dibenahi," kata Enggartiasto.
Sementara untuk pengembangan pasar modern atau pasar yang memiliki skala lebih besar, Enggartiasto berencana untuk menggandeng pihak swasta. Sementara Kementerian Perdagangan akan menyiapkan dari sisi desain.
"Untuk pasar yang skala kecil kami tidak akan diamkan, kami akan terus berupaya dengan kemampuan anggaran yang ada, melalui dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus. Sementara untuk pasar yang lebih kuat atau pasar modern, saya lebih cenderung untuk ada kerja sama dengan pihak swasta," kata Enggartiasto.
Pada 2017, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) untuk 272 pasar dimana secara keseluruhan pemerintah menargetkan pembangunan 1.000 pasar untuk tiap tahun, dan sebanyak 5.000 pasar hingga 2019.
Kemendag berkewajiban untuk membangun dan merevitalisasi sebanyak 272 pasar dimana sebanyak 52 pasar merupakan pengalokasian kembali untuk tahun 2017 karena pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran oleh pemerintah. Sementara sisanya atau sebanyak 728 unit pasar direvitalisasi melalui dana DAK.
Sementara untuk realisasi pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat pada 2015 mencapai 99 persen atau sebanyak 1.002 unit pasar, sementara 15 pasar lainnya tidak terlaksana.
Pada 2016, untuk pembangunan pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan sebanyak 168 pasar dengan anggaran sebesar Rp1,46 triliun. Sementara untuk Dana Alokasi Khusus mencakup 710 unit pasar rakyat dengan dana mencapai Rp1,006 triliun. Pada tahun tersebut direncanakan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 878 unit pasar.
Tercatat, jika pembangunan pasar rakyat sesuai dengan skema rencana pemerintah, maka selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir tahun 2016 ini sudah melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar sebanyak 1.880 pasar rakyat.