Yogyakarta Antara Jateng - Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Alwi Shihab berharap teks keagamaan tidak digunakan untuk mendukung atau melegitimasi kepentingan politik pihak tertentu pada Pemilihan Umum.

"Teks-teks keagamaan baik dari Alquran, Bibel atau yang lainnya jangan dipakai untuk urusan kepentingan politik," kata Alwi usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.

Alwi mencontohkan, teks keagamaan seperti tertuang dalam Alquran sejatinya diturunkan sebagai rahmat untuk seluruh makhluk seisi alam sehingga tidak tepat jika justru dijadikan alat pembenar untuk bertikai atau mendiskreditkan kelompok atau pihak tertentu.

"Alquran kan maunya rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh makhluk tuhan, termasuk tumbuh-tumbuhan. Jadi kita jadikan Alquran sebagai rahmat untuk semuanya," kata adik ulama ahli tafsir Quraish Shihab ini.

Selain meminta menghindari penggunaan teks agama, mantan Menteri Luar Negeri ini juga mengharapkan pemilihan kepala daerah serentak di berbagai daerah mendatang bersih dari isu SARA karena jika isu ini dibesar-besarkan akan menyulut perpecahan bangsa.

"Dalam berdemokrasi jangan sampai menggunakan hal-hal yang bisa merusak kebersamaan kita. Soal SARA ini akan sangat berbahaya jika terus dibesar-besarkan," kata dia.

Ia juga berharap para calon kepala daerah menyejukkan suasana, lebih sensitif, dan bukan justru mengeluarkan pernyataan yang dapat mengusik pihak lain.

"Ini perlu kita jadikan budaya kita supaya demokrasi kita di mata dunia yang selama ini sudah baik tidak tercoreng hal-hal yang bisa merusak atmosfer yang sudah kondusif selama ini," kata Alwi.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024