Semarang, Antara Jateng - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menawarkan kepada masyarakat yang menginginkan untuk membuka usaha kafe jamu sebagai peluang usaha yang menguntungkan.
"Kami berikan kesempatan usaha kepada masyarakat untuk memasyarakatkan segala jenis jamu melalui kafe jamu," kata Direktur Utama PT Sido Muncul Sofyan Hidayat di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya di sela pengenalan peluang usaha Cafe Jamu Sido Muncul di Restoran KoenoKoeni Semarang yang juga milik keluarga Sido Muncul tersebut.
Ia menjelaskan program usaha kafe jamu itu bertujuan membuka peluang usaha bagi masyarakat, sekaligus mendorong minat berwirausaha bagi seluruh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Konsep kafe jamu itu, lanjut dia, memenuhi selera generasi muda yang lebih menyukai jamu dengan rasa enak dan cara penyajiannya dalam gelas plastik yang bisa dibawa kemana-mana.
Menurut dia, usaha kafe jamu akan dimulai dari Jakarta dan sekitarnya, disusul kota-kota lainnya hingga ke kawasan pedesaan sehingga ikut membantu pemerintah mengurangi kemiskinan.
"Saat ini, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi penopang perekonomian. Bahkan, jumlahnya mencapai jutaan yang sebenarnya berpotensi untuk lebih dikembangkan," ungkapnya.
Diharapkan, kata dia, usaha kafe jamu itu menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat di sektor informal yang di Jakarta dan sekitarnya diproyeksikan 20.000 cafe jamu segera beroperasi.
"Jika cafe jamu dapat berkembang di seluruh Indonesia, dapat dipastikan akan memberikan peluang bagi jutaan orang sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat diharapkan semakin meningkat," katanya.
Bagi masyarakat yang menginginkan membuka cafe jamu, lanjut dia, persyaratannya sangat mudah dengan modal sedikitnya Rp1 juta untuk keperluan membeli blender dan berbagai jamu Sido Muncul.
Tidak hanya bagi masyarakat yang sudah memiliki kios atau warung, kata Sofyan, tetapi siapapun yang berminat bisa mendirikannya, baik di teras rumah, ruangan, bahkan bisa dijual keliling.
"Kami sudah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mendukung program cafe jamu ini. Perbankan siap memberikan pinjaman kredit maksimal Rp24 juta bagi yang berminat," katanya.
Dari prospek usaha, ia menyebutkan cafe jamu sangat menjanjikan, mengingat setiap satu gelas jamu hanya membutuhkan modal pembelian satu bungkus jamu seharga Rp4.500, es batu, dan gelas plastik.
"Kalau dihitung lain-lainnya sekitar Rp1.000, ditambah Rp4.500/gelas. Namun, bisa dijual kepada konsumen minimal Rp10 ribu/gelas. Bayangkan kalau satu hari bisa menjual sampai 50 gelas," jelasnya.
"Kami berikan kesempatan usaha kepada masyarakat untuk memasyarakatkan segala jenis jamu melalui kafe jamu," kata Direktur Utama PT Sido Muncul Sofyan Hidayat di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya di sela pengenalan peluang usaha Cafe Jamu Sido Muncul di Restoran KoenoKoeni Semarang yang juga milik keluarga Sido Muncul tersebut.
Ia menjelaskan program usaha kafe jamu itu bertujuan membuka peluang usaha bagi masyarakat, sekaligus mendorong minat berwirausaha bagi seluruh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Konsep kafe jamu itu, lanjut dia, memenuhi selera generasi muda yang lebih menyukai jamu dengan rasa enak dan cara penyajiannya dalam gelas plastik yang bisa dibawa kemana-mana.
Menurut dia, usaha kafe jamu akan dimulai dari Jakarta dan sekitarnya, disusul kota-kota lainnya hingga ke kawasan pedesaan sehingga ikut membantu pemerintah mengurangi kemiskinan.
"Saat ini, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi penopang perekonomian. Bahkan, jumlahnya mencapai jutaan yang sebenarnya berpotensi untuk lebih dikembangkan," ungkapnya.
Diharapkan, kata dia, usaha kafe jamu itu menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat di sektor informal yang di Jakarta dan sekitarnya diproyeksikan 20.000 cafe jamu segera beroperasi.
"Jika cafe jamu dapat berkembang di seluruh Indonesia, dapat dipastikan akan memberikan peluang bagi jutaan orang sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat diharapkan semakin meningkat," katanya.
Bagi masyarakat yang menginginkan membuka cafe jamu, lanjut dia, persyaratannya sangat mudah dengan modal sedikitnya Rp1 juta untuk keperluan membeli blender dan berbagai jamu Sido Muncul.
Tidak hanya bagi masyarakat yang sudah memiliki kios atau warung, kata Sofyan, tetapi siapapun yang berminat bisa mendirikannya, baik di teras rumah, ruangan, bahkan bisa dijual keliling.
"Kami sudah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mendukung program cafe jamu ini. Perbankan siap memberikan pinjaman kredit maksimal Rp24 juta bagi yang berminat," katanya.
Dari prospek usaha, ia menyebutkan cafe jamu sangat menjanjikan, mengingat setiap satu gelas jamu hanya membutuhkan modal pembelian satu bungkus jamu seharga Rp4.500, es batu, dan gelas plastik.
"Kalau dihitung lain-lainnya sekitar Rp1.000, ditambah Rp4.500/gelas. Namun, bisa dijual kepada konsumen minimal Rp10 ribu/gelas. Bayangkan kalau satu hari bisa menjual sampai 50 gelas," jelasnya.