Jakarta, Antara Jateng - Menjaga anak tetap aman dari segala bahaya adalah prioritas semua orangtua. Forum Anxious Toddlers merangkum tujuh cara yang harus diajarkan orangtua pada anak saat mereka merasa tidak aman, seperti dilansir Daily Mail:
1. Singkirkan barang-barang berlabel nama pribadi
Saran pertama untuk orangtua adalah buang semua barang yang memperlihatkan nama mereka pada orang asing, mulai dari ransel hingga kotak makan. Bila orang asing tahu nama anak Anda, mereka terlihat familier dan ramah, tentu saja anak cenderung bisa mempercayainya.
2. Buat kode
Diskusikan kata-kata yang tak terlalu umum tapi juga tidak aneh untuk dijadikan kode saat anak berada di situasi tertentu. Misalnya, jika Anda mengirim orang lain untuk menjemput anak, mereka harus tahu kode itu agar anak tidak sembarangan pulang dengan orang tak dikenal.
Selain itu, jika anak sedang bermain di rumah temannya dan ia merasa ada seseorang atau sesuatu yang membuatnya tak nyaman, mereka bisa menelpon orangtua dan menyebut kode tersebut di telepon. Orangtua bisa segera menyelamatkan mereka dari situasi tersebut.
3. Tidak berahasia
Saat anak mengalami pelecehan, mereka kerap disuruh untuk tutup mulut dari orangtua atas apa yang terjadi. Semua harus menjadi rahasia antara mereka dan pelaku. Mengajarkan anak untuk tidak menyimpan rahasia soal apa yang terjadi pada tubuh mereka. Anak harus tahu mereka tidak boleh sembarangan disentuh dan segera melapor pada orangtua bila ada yang berbuat seperti itu.
4. Bagaimana cara melarikan diri saat diintai
Ajari anak seperti apa penampilan orang asing, ada yang terlihat normal, ada yang terlihat menyeramkan. Yang penting, anak harus tahu mereka tidak boleh mengikuti orang lain atau masuk ke mobil mereka, tak peduli apa yang orang asing itu katakan. Kode yang disepakati bersama oleh keluarga bisa berperan penting di situasi seperti ini. Selain itu, katakan pada anak untuk mulai berlari ke arah sebaliknya bila mereka diikuti atau dikejar mobil. Ini akan memberi mereka waktu untuk kabur karena mobil harus memutar balik.
5. Cari seorang ibu dengan anak jika merasa dalam bahaya
Jika anak tersasar atau merasa tidak aman, tak ada garansi akan ada polisi yang siap membantu. Itulah mengapa Anda harus ajari anak untuk mencari ibu-ibu yang membawa anak bila tidak ada polisi yang siap membantu. Memang tidak menjamin keamanan, tetapi setidaknya pilihan ini bisa membantu.
6. Teriak minta tolong
Kata-kata seperti “Kamu siapa?â€, “Tolong!â€, “Sana pergi, aku tidak kenal kamu!†dan “Mana papa dan mama?†akan membuat orang sekitar curiga dan menyiratkan anak sedang berada dalam situasi berbahaya.
7. Lawan bila perlu
Yang terakhir, pastikan anak tahu bahwa mereka boleh berteriak, menendang atau membuat kehebohan lain yang destruktif untuk menarik perhatian saat ada orang mencurigakan.
Penerjemah: Nanien Yuniar
1. Singkirkan barang-barang berlabel nama pribadi
Saran pertama untuk orangtua adalah buang semua barang yang memperlihatkan nama mereka pada orang asing, mulai dari ransel hingga kotak makan. Bila orang asing tahu nama anak Anda, mereka terlihat familier dan ramah, tentu saja anak cenderung bisa mempercayainya.
2. Buat kode
Diskusikan kata-kata yang tak terlalu umum tapi juga tidak aneh untuk dijadikan kode saat anak berada di situasi tertentu. Misalnya, jika Anda mengirim orang lain untuk menjemput anak, mereka harus tahu kode itu agar anak tidak sembarangan pulang dengan orang tak dikenal.
Selain itu, jika anak sedang bermain di rumah temannya dan ia merasa ada seseorang atau sesuatu yang membuatnya tak nyaman, mereka bisa menelpon orangtua dan menyebut kode tersebut di telepon. Orangtua bisa segera menyelamatkan mereka dari situasi tersebut.
3. Tidak berahasia
Saat anak mengalami pelecehan, mereka kerap disuruh untuk tutup mulut dari orangtua atas apa yang terjadi. Semua harus menjadi rahasia antara mereka dan pelaku. Mengajarkan anak untuk tidak menyimpan rahasia soal apa yang terjadi pada tubuh mereka. Anak harus tahu mereka tidak boleh sembarangan disentuh dan segera melapor pada orangtua bila ada yang berbuat seperti itu.
4. Bagaimana cara melarikan diri saat diintai
Ajari anak seperti apa penampilan orang asing, ada yang terlihat normal, ada yang terlihat menyeramkan. Yang penting, anak harus tahu mereka tidak boleh mengikuti orang lain atau masuk ke mobil mereka, tak peduli apa yang orang asing itu katakan. Kode yang disepakati bersama oleh keluarga bisa berperan penting di situasi seperti ini. Selain itu, katakan pada anak untuk mulai berlari ke arah sebaliknya bila mereka diikuti atau dikejar mobil. Ini akan memberi mereka waktu untuk kabur karena mobil harus memutar balik.
5. Cari seorang ibu dengan anak jika merasa dalam bahaya
Jika anak tersasar atau merasa tidak aman, tak ada garansi akan ada polisi yang siap membantu. Itulah mengapa Anda harus ajari anak untuk mencari ibu-ibu yang membawa anak bila tidak ada polisi yang siap membantu. Memang tidak menjamin keamanan, tetapi setidaknya pilihan ini bisa membantu.
6. Teriak minta tolong
Kata-kata seperti “Kamu siapa?â€, “Tolong!â€, “Sana pergi, aku tidak kenal kamu!†dan “Mana papa dan mama?†akan membuat orang sekitar curiga dan menyiratkan anak sedang berada dalam situasi berbahaya.
7. Lawan bila perlu
Yang terakhir, pastikan anak tahu bahwa mereka boleh berteriak, menendang atau membuat kehebohan lain yang destruktif untuk menarik perhatian saat ada orang mencurigakan.
Penerjemah: Nanien Yuniar