Jakarta, Antara Jateng - Komite Pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan pendaftaran calon ketua umum (Caketum) federasi sepak bola nasional itu akan berjalan selama 15 hari, dimulai pada 22 Agustus 2016.
"Pendaftaran bagi calon ketua umum PSSI akan dimulai 22 Agustus 2016 dan berakhir 5 September 2016 mendatang," kata Ketua Komite Pemilihan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar, Jakarta, Jumat.
Setelah proses pendaftaran rampung, lanjut Agum, akan ada proses verifikasi data yang dijadwalkan pada 5 sampai 11 September yang akan memberi waktu bagi komite untuk menyisir segala persyaratan bakal calon.
"Proses verifikasi akan berakhir dengan mengumumkan bakal calon yang berhak untuk mengikuti proses pemilihan ketua umum. Sedangkan calon yang dinyatakan tidak lolos verifikasi bisa mengkonfirmasi pada wadah banding," tutur Agum.
Untuk masa pengajuan banding sendiri, Komite Pemilihan PSSI menjadwalkan akan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu selama empat hari bagi para calon yang tidak lolos verifikasi untuk mengajukan banding sejak 12 sampai 16 September 2016.
Hasil banding itu akan diumumkan hasilnya oleh Komite Pemilihan PSSI, pada 19 September 2016 setelah sebelumnya melalui proses pengambilan keputusan pada 17 sampai 18 September 2016.
"Setelah melalui tahapan-tahapan tadi, para calon yang terverifikasi diwajibkan melakukan sosialisasi dan kampanye kepada seluruh anggota PSSI selama sekitar satu bulan sejak 19 September sampai 17 Oktober 2016," tutur dia.
Ketika ditanya mengenai kriteria calon ketua umum PSSI yang harus dipenuhi oleh calon dan pengusung, menurut Agum, yang terpenting memiliki komitmen dan berpengalaman dalam dunia sepak bola.
"Saya pernah menjadi calon ketua umum, ketika itu saya sudah membina sepak bola di lingkungan ABRI dan membina di sana, jadi seperti itu boleh, yang terpenting pernah berpengalaman di dunia sepak bola lima tahun," kata Agum.
PSSI, pada Kamis (11/8) sudah memutuskan untuk menggelar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang dan menunjuk Asosiasi Provinsi (Asprov) Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah kongres.
Dalam kongres tersebut, agenda terpenting yaitu untuk memilih Ketua Umum PSSI pengganti La Nyalla Mattalitti yang saat ini berada dalam tahanan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus dugaan korupsi.
Sampai hari ini, sejumlah nama sudah dikabarkan bakal maju sebagai calon ketua umum. Mereka di antaranya, Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang mengklaim diri dijagokan Kelompok 85 (K-85) yang digembar-gemborkan memiliki lebih dari 90 anggota pemilik suara sah di federasi.
Selain itu, ada juga nama mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang dikabarkan akan ikut meramaikan bursa pencalonan. Nama lain dari kalangan sipil, mantan Manajer PSM Makassar Erwin Aksa yang menyatakan siap untuk berada di bursa pencalonan pada Kamis (11/8) dan Direktur PT Gelora Trisula Semesta Djoko Driyono juga dikabarkan akan kembali ikut dalam pencalonan.
"Pendaftaran bagi calon ketua umum PSSI akan dimulai 22 Agustus 2016 dan berakhir 5 September 2016 mendatang," kata Ketua Komite Pemilihan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar, Jakarta, Jumat.
Setelah proses pendaftaran rampung, lanjut Agum, akan ada proses verifikasi data yang dijadwalkan pada 5 sampai 11 September yang akan memberi waktu bagi komite untuk menyisir segala persyaratan bakal calon.
"Proses verifikasi akan berakhir dengan mengumumkan bakal calon yang berhak untuk mengikuti proses pemilihan ketua umum. Sedangkan calon yang dinyatakan tidak lolos verifikasi bisa mengkonfirmasi pada wadah banding," tutur Agum.
Untuk masa pengajuan banding sendiri, Komite Pemilihan PSSI menjadwalkan akan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu selama empat hari bagi para calon yang tidak lolos verifikasi untuk mengajukan banding sejak 12 sampai 16 September 2016.
Hasil banding itu akan diumumkan hasilnya oleh Komite Pemilihan PSSI, pada 19 September 2016 setelah sebelumnya melalui proses pengambilan keputusan pada 17 sampai 18 September 2016.
"Setelah melalui tahapan-tahapan tadi, para calon yang terverifikasi diwajibkan melakukan sosialisasi dan kampanye kepada seluruh anggota PSSI selama sekitar satu bulan sejak 19 September sampai 17 Oktober 2016," tutur dia.
Ketika ditanya mengenai kriteria calon ketua umum PSSI yang harus dipenuhi oleh calon dan pengusung, menurut Agum, yang terpenting memiliki komitmen dan berpengalaman dalam dunia sepak bola.
"Saya pernah menjadi calon ketua umum, ketika itu saya sudah membina sepak bola di lingkungan ABRI dan membina di sana, jadi seperti itu boleh, yang terpenting pernah berpengalaman di dunia sepak bola lima tahun," kata Agum.
PSSI, pada Kamis (11/8) sudah memutuskan untuk menggelar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang dan menunjuk Asosiasi Provinsi (Asprov) Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah kongres.
Dalam kongres tersebut, agenda terpenting yaitu untuk memilih Ketua Umum PSSI pengganti La Nyalla Mattalitti yang saat ini berada dalam tahanan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus dugaan korupsi.
Sampai hari ini, sejumlah nama sudah dikabarkan bakal maju sebagai calon ketua umum. Mereka di antaranya, Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang mengklaim diri dijagokan Kelompok 85 (K-85) yang digembar-gemborkan memiliki lebih dari 90 anggota pemilik suara sah di federasi.
Selain itu, ada juga nama mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang dikabarkan akan ikut meramaikan bursa pencalonan. Nama lain dari kalangan sipil, mantan Manajer PSM Makassar Erwin Aksa yang menyatakan siap untuk berada di bursa pencalonan pada Kamis (11/8) dan Direktur PT Gelora Trisula Semesta Djoko Driyono juga dikabarkan akan kembali ikut dalam pencalonan.