Yerusalem, Antara Jateng - Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan pada Senin (8/8) mengatakan dia berniat melarang kelompok Islam Hizb-ut-Tahrir, menyebut ideologinya "identik" dengan kelompok ISIS.

Erdan akan melakukan pembicaraan dalam beberapa hari mendatang "dalam rangka menyatakan kelompok ini ilegal" menurut pernyataan kepolisian yang dikutip kantor berita AFP.

Menurut pernyataan itu kelompok Hizb-ut Tahrir (Partai Kebebasan) "menentang hak eksistensi Israel dan mendukung pembentukan kekhalifahan Islam."

"Hizb-ut-Tahrir aktif di Yerusalem sekitar Temple Mount (kompleks Masjid Al Aqsa), tempat pemimpin organisasi ini menyebarkan pesan ekstremis mereka" menurut pernyataan polisi.

"Tidak dapat dibayangkan bahwa organisasi yang menghasut aksi kekerasan dan mendukung terorisme serta ideologi Daesh (ISIS) dapat beraksi di Israel," kata Erdan yang dikutip dalam pernyataan kepolisian.

Kelompok yang dibentuk di Yordania tahun 1953 itu disebut menganjurkan pembentukan kembali kekhalifahan di seluruh dunia muslim, dan juga sering menuduh Otoritas Palestina berkolusi dengan Israel.

Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan salah satu simbol yang paling ampuh memicu konflik Israel-Palestina.

Kompleks itu merupakan tempat suci umat Islam ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Yahudi menyebutnya Temple Mount dan menganggapnya sebagai tempat paling suci mereka karena lokasi kuil pertama dan kedua dihancurkan oleh orang-orang Babilonia dan Roma.

Kompleks itu berada di Yerusalem Timur, yang diduduki oleh Israel tahun 1967 dan kemudian dicaplok dalam gerakan yang tak pernah diakui masyarakat internasional. (kn)

Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024