Magelang, Antara Jateng - Puluhan pelaku grafiti yang tergabung dalam Cluster of Molding Daedale (CMD) Kedu "ngabuburit" sambil membuat karya seni tersebut di Taman Trunan Kota Magelang, Jawa Tengah.
"Kami 'ngabuburit' sambil membuat karya grafiti di Taman Trunan ini. Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Tata Kota Pemkot Magelang memberi izin untuk ini," kata pegiat CMD Kedu Adit Rahmantyo (24) di sela memimpin kelompok tersebut membuat grafiti di tembok taman di tepi Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Trunan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Sabtu sore.
Ia menyebut 21 di antara 50 anggota CMD Kedu yang kalangan siswa, mahasiswa, dan pekerja terlibat dalam kegiatan yang menjadi cara mereka mengekspresikan diri tersebut.
Mereka secara mandiri menyiapkan berbagai keperluan untuk membuat karya grafiti, antara lain, cat semprot dan cat akrilik, termasuk menu berbuka puasa bersama di salah satu taman kota setempat itu.
"Ada kepuasan batin ketika kami berkesempatan mengekspresikan diri dengan membuat karya sambil menunggu saat buka puasa tiba," ujarnya.
Kegiatan serupa di Taman Trunan yang menjadi "pusat aktivitas rekreasi pemuda" telah dua kali mereka lakukan selama ini, yakni pada tanggal 1 Mei dan 18 Juni 2016.
"Biasanya kami melakukan 'open spot' di bangunan-bangunan kosong atau puing-puing rumah. Kalau di tempat-tempat publik tentu dilarang oleh Pemerintah," ujarnya.
Pada kesempatan membuat karya di tembok taman sepanjang sekitar 45 meter dan tinggi 3 meter itu, para pelaku grafiti secara khusus mengekspresikan diri masing-masing dengan motif-motif huruf nama pribadi yang didominasi warna hijau.
"Motifnya tentang huruf-huruf tentang nama pembuatnya. Memang didominasi warna hijau terkesan kelihatan segar, dan kebetulan bertepatan dengan Ramadan," ucap Adit yang juga wiraswasta itu.
"Kami 'ngabuburit' sambil membuat karya grafiti di Taman Trunan ini. Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Tata Kota Pemkot Magelang memberi izin untuk ini," kata pegiat CMD Kedu Adit Rahmantyo (24) di sela memimpin kelompok tersebut membuat grafiti di tembok taman di tepi Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Trunan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Sabtu sore.
Ia menyebut 21 di antara 50 anggota CMD Kedu yang kalangan siswa, mahasiswa, dan pekerja terlibat dalam kegiatan yang menjadi cara mereka mengekspresikan diri tersebut.
Mereka secara mandiri menyiapkan berbagai keperluan untuk membuat karya grafiti, antara lain, cat semprot dan cat akrilik, termasuk menu berbuka puasa bersama di salah satu taman kota setempat itu.
"Ada kepuasan batin ketika kami berkesempatan mengekspresikan diri dengan membuat karya sambil menunggu saat buka puasa tiba," ujarnya.
Kegiatan serupa di Taman Trunan yang menjadi "pusat aktivitas rekreasi pemuda" telah dua kali mereka lakukan selama ini, yakni pada tanggal 1 Mei dan 18 Juni 2016.
"Biasanya kami melakukan 'open spot' di bangunan-bangunan kosong atau puing-puing rumah. Kalau di tempat-tempat publik tentu dilarang oleh Pemerintah," ujarnya.
Pada kesempatan membuat karya di tembok taman sepanjang sekitar 45 meter dan tinggi 3 meter itu, para pelaku grafiti secara khusus mengekspresikan diri masing-masing dengan motif-motif huruf nama pribadi yang didominasi warna hijau.
"Motifnya tentang huruf-huruf tentang nama pembuatnya. Memang didominasi warna hijau terkesan kelihatan segar, dan kebetulan bertepatan dengan Ramadan," ucap Adit yang juga wiraswasta itu.