Sebentar lagi ada liburan panjang, tepatnya pada 5-8 Mei 2016. Bila Anda merencanakan perjalanan jauh menggunakan kendaraan pribadi dan melewati Kota Pemalang, Jawa Tengah, jangan lupa luangkan waktu sesaat untuk rehat.
Bila Anda memilih Pemalang sebagai lokasi beristirahat, itu merupakan kesempatan untuk mencicipi hidangan khas daerah ini: nasi grombyang.
Untuk mendapatkan nasi grombyang di kota ini memang mudah karena banyak pedagang yang menjajakan makanan khas ini. Namun, bila ingin mendapatkan kelezatan rasa, warung Pak H. Warso bisa menjadi pilihan. Lokasinya tak jauh dari alun-alun kota. Warga langsung tahu ketika ditanyakan letak warung H. Warso.
Setelah ketemu dan duduk, tidak sampai 2 menit pelayan sudah menyuguhkan semangkok nasi grombyang. Dari aromanya saja sudah tercium kelezatannya. Kuah dan irisan tebal daging begitu gurih. BIla ingin menyantap daging lebih banyak, warung ini menyediakan satai berbumbu rempah.
"Tapi sekarang tidak pakai daging kerbau. Sulit mendapatkannya. Kami ganti dengan daging sapi," tutur anak H. Warso.
Bagi konsumen awam, tidak mudah membedakan daging kerbau atau sapi. Yang bisa dirasakan hanya kelezatannya. Karena itu, tidak serasa satu mangkok nasi grombyang ludes dalam sekejap.
"Tambah semangkok lagi, Pak," kata pembeli.***
Bila Anda memilih Pemalang sebagai lokasi beristirahat, itu merupakan kesempatan untuk mencicipi hidangan khas daerah ini: nasi grombyang.
Untuk mendapatkan nasi grombyang di kota ini memang mudah karena banyak pedagang yang menjajakan makanan khas ini. Namun, bila ingin mendapatkan kelezatan rasa, warung Pak H. Warso bisa menjadi pilihan. Lokasinya tak jauh dari alun-alun kota. Warga langsung tahu ketika ditanyakan letak warung H. Warso.
Setelah ketemu dan duduk, tidak sampai 2 menit pelayan sudah menyuguhkan semangkok nasi grombyang. Dari aromanya saja sudah tercium kelezatannya. Kuah dan irisan tebal daging begitu gurih. BIla ingin menyantap daging lebih banyak, warung ini menyediakan satai berbumbu rempah.
"Tapi sekarang tidak pakai daging kerbau. Sulit mendapatkannya. Kami ganti dengan daging sapi," tutur anak H. Warso.
Bagi konsumen awam, tidak mudah membedakan daging kerbau atau sapi. Yang bisa dirasakan hanya kelezatannya. Karena itu, tidak serasa satu mangkok nasi grombyang ludes dalam sekejap.
"Tambah semangkok lagi, Pak," kata pembeli.***