"Kalau hari libur atau libur panjang memang lebih ramai, kalau hari-hari biasa, dari sekitar-sekitar sini saja," kata petugas loket pemandian air hangat Candi Umbul, Dewi Wulandari, di Magelang, Kamis.
Pemandian yang terdiri dua kolam itu merupakan cagar budaya dengan dua petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng yang setiap hari merawatnya, yakni Iswanto dan Surondi.
Selain itu, empat petugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang yang setiap hari bertugas secara khusus menangani kunjungan wisatawan.
Dewi mengatakan pengunjung Candi Umbul, selain masyarakat dari beberapa tempat di Kabupaten dan Kota Magelang, juga datang dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Salatiga, Solo, Surabaya, dan Bandung.
Apalagi, ujarnya, para perantau dari Magelang, saat libur panjang yang pulang kampung sering memanfaatkan waktu mereka untuk berwisata ke pemandian Candi Umbul.
Beberapa wisatawan mancanegara, ujarnya, juga ada yang datang ke tempat itu meskipun dalam jumlah yang sedikit, antara lain dari Australia, Italia, dan beberapa negara di kawasan Asia Timur.
"Kalau wisman sedikit, rata-rata empat atau lima orang per bulan, tidak tentu," katanya.
Tiket masuk objek wisata pemandian air hangat Candi Umbul untuk orang dewasa Rp3.500 dan anak-anak Rp2.500.
"Termasuk untuk asuransi mereka," katanya sambil menambahkan sekitar 1.500 pengunjung pemandian Candi Umbul per bulan.
Rombongan anak-anak sekolah dari sekitar Kecamatan Grabag dengan didampingi para guru dan rombongan keluarga, katanya, juga sering berwisata ke Candi Umbul.
Iswanto mengatakan tentang pentingnya pengunjung pemandian Candi Umbul tetap menjaga kelestarian cagar budaya tersebut, antara lain dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan.
Objek wisata pemandian air hangat Candi Umbul meliputi dua kolam yang masing-masing ukuran 8X12 meter dengan kedalaman 1,025 meter dan ukuran 7X8 meter dengan kedalaman satu meter
Luas situs Candi Umbul 230 meter persegi, sedangkan total luas areal objek wisata tersebut 4.540 meter persegi dengan telah dipagar tembok sepanjang 290 meter dan tinggi 2,5 meter.
Pemandian yang terdiri dua kolam itu merupakan cagar budaya dengan dua petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng yang setiap hari merawatnya, yakni Iswanto dan Surondi.
Selain itu, empat petugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang yang setiap hari bertugas secara khusus menangani kunjungan wisatawan.
Dewi mengatakan pengunjung Candi Umbul, selain masyarakat dari beberapa tempat di Kabupaten dan Kota Magelang, juga datang dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Salatiga, Solo, Surabaya, dan Bandung.
Apalagi, ujarnya, para perantau dari Magelang, saat libur panjang yang pulang kampung sering memanfaatkan waktu mereka untuk berwisata ke pemandian Candi Umbul.
Beberapa wisatawan mancanegara, ujarnya, juga ada yang datang ke tempat itu meskipun dalam jumlah yang sedikit, antara lain dari Australia, Italia, dan beberapa negara di kawasan Asia Timur.
"Kalau wisman sedikit, rata-rata empat atau lima orang per bulan, tidak tentu," katanya.
Tiket masuk objek wisata pemandian air hangat Candi Umbul untuk orang dewasa Rp3.500 dan anak-anak Rp2.500.
"Termasuk untuk asuransi mereka," katanya sambil menambahkan sekitar 1.500 pengunjung pemandian Candi Umbul per bulan.
Rombongan anak-anak sekolah dari sekitar Kecamatan Grabag dengan didampingi para guru dan rombongan keluarga, katanya, juga sering berwisata ke Candi Umbul.
Iswanto mengatakan tentang pentingnya pengunjung pemandian Candi Umbul tetap menjaga kelestarian cagar budaya tersebut, antara lain dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan.
Objek wisata pemandian air hangat Candi Umbul meliputi dua kolam yang masing-masing ukuran 8X12 meter dengan kedalaman 1,025 meter dan ukuran 7X8 meter dengan kedalaman satu meter
Luas situs Candi Umbul 230 meter persegi, sedangkan total luas areal objek wisata tersebut 4.540 meter persegi dengan telah dipagar tembok sepanjang 290 meter dan tinggi 2,5 meter.