Salah seorang petugas penyuluh pertanian yang mendampingi dua anggota gabungan kelompok tani (gapoktan) Kecamatan Rawapitu, Kabupaten Tulang Bawang, saat menghadiri panen perdana padi Inpago Unsoed-1 di Desa Gandrungmanis, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, Saefulloh, optimistis bahwa varietas padi Inpago Unsoed-1 cocok ditanam di Rawapitu.
"Saya dan rekan-rekan sangat tertarik sekali terhadap padi Inpago Unsoed-1. Mudah-mudahan ini sebagai salah satu solusi bagi kami, bagaimana kami bisa mendorong peningkatan produksi yang ada di Tulang Bawang khususnya Kecamatan Rawapitu," katanya.
Menurut dia, ketertarikannya terhadap padi Inpago Unsoed-1 karena varietas gogo aromatik tersebut merupakan turunan padi Mentik Wangi dan Poso.
Dia mengaku menanam padi Mentik Wangi pada musim tanam sebelumnya dan hasilnya sebenarnya cukup bagus namun diserang oleh tikus.
"Kalau melihat nenek moyangnya Inpago Unsoed-1 adalah Mentik Wangi dan Poso, saya yakin cocok di Kecamatan Rawapitu," katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan tim peneliti dari Unsoed yang diketuai Profesor Totok Agung Dwi Haryanto dapat memberikan benih Inpago Unsoed-1 sekitar 1-2 kilogram untuk ditanam di Kecamatan Rawapitu.
Saefulloh mengatakan bahwa luasan tanaman padi di Kabupaten Tulang Bawang pada musim tanam rendeng mencapai 36.771 hektare dan khusus untuk Kecamatan Rawapitu yang merupakan lahan pasang surut sekitar 7.124 hektare.
"Alhamdulillah tahun ini akan berjalan cetak sawah sekitar 1.800 hektare yang dibantu teman-teman dari TNI Angkatan Darat," katanya.
Selain dari Tulang Bawang, perwakilan petani dari Kabupaten Mesuji, Lampung, dan Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, turut menghadiri panen perdana padi Inpago Unsoed-1 yang merupakan program kerja sama antara Unsoed Purwokerto dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto serta Pemerintah Kabupaten Cilacap.
"Saya dan rekan-rekan sangat tertarik sekali terhadap padi Inpago Unsoed-1. Mudah-mudahan ini sebagai salah satu solusi bagi kami, bagaimana kami bisa mendorong peningkatan produksi yang ada di Tulang Bawang khususnya Kecamatan Rawapitu," katanya.
Menurut dia, ketertarikannya terhadap padi Inpago Unsoed-1 karena varietas gogo aromatik tersebut merupakan turunan padi Mentik Wangi dan Poso.
Dia mengaku menanam padi Mentik Wangi pada musim tanam sebelumnya dan hasilnya sebenarnya cukup bagus namun diserang oleh tikus.
"Kalau melihat nenek moyangnya Inpago Unsoed-1 adalah Mentik Wangi dan Poso, saya yakin cocok di Kecamatan Rawapitu," katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan tim peneliti dari Unsoed yang diketuai Profesor Totok Agung Dwi Haryanto dapat memberikan benih Inpago Unsoed-1 sekitar 1-2 kilogram untuk ditanam di Kecamatan Rawapitu.
Saefulloh mengatakan bahwa luasan tanaman padi di Kabupaten Tulang Bawang pada musim tanam rendeng mencapai 36.771 hektare dan khusus untuk Kecamatan Rawapitu yang merupakan lahan pasang surut sekitar 7.124 hektare.
"Alhamdulillah tahun ini akan berjalan cetak sawah sekitar 1.800 hektare yang dibantu teman-teman dari TNI Angkatan Darat," katanya.
Selain dari Tulang Bawang, perwakilan petani dari Kabupaten Mesuji, Lampung, dan Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, turut menghadiri panen perdana padi Inpago Unsoed-1 yang merupakan program kerja sama antara Unsoed Purwokerto dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto serta Pemerintah Kabupaten Cilacap.