"Pada dasarnya kami bukan membantu Bulog tetapi kami membantu anggota agar harga tidak jatuh. Dalam hal ini, kami dibantu oleh Bulog, bersama-sama Bulog kami menjaga agar harga di tingkat petani tidak jatuh," kata Ketua KNTA Nasional Winarno Tohir di Semarang, Rabu.
Menurut dia, upaya itu penting mengingat akhir-akhir ini ada berita mengenai penurunan harga gabah hingga di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), terutama untuk panen di Jateng dan Jatim.
"Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan Bulog ke depan kalau ada harga jatuh, kami melalui jalur kami sendiri yaitu melalui kelompok tani akan menanyakan kenapa harga jatuh, apakah karena tidak dibeli oleh Bulog atau karena kualitasnya rendah atau tidak sesuai dengan ketentuan dari Bulog, kami akan dapat informasinya nanti," katanya.
Di sisi lain, Bulog juga mengecek melalui staf di lapangan. Dengan adanya upaya dari dua pihak, diharapkan tidak ada kesalahpahaman antara petani dengan Bulog.
"Kalau sampai ada kesalahpahaman, kita akan luruskan permasalahan ini dan kamipun harus tanggung jawab kepada anggota kami sendiri agar harga tidak jatuh," katanya.
Terkait dengan kerja sama antara KTNA dengan Bulog tersebut, akan segera dilanjutkan ke anggota KTNA di seluruh Indonesia.
"Kami akan 'brifing' untuk bicara lebih teknis dan detail. Bagaimana caranya, pertama KTNA harus memberikan informasi kelompok tani mana dan kapan yang mau panen dalam waktu dekat, dengan begitu kami lanjutkan informasi tersebut kepada Bulog untuk selanjutnya agar Bulog menyiapkan kendaraan dan uang," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga terus memberikan pemahaman kepada para petani untuk menjaga kualitas panen, salah satunya yang diarahkan adalah jangan memanen pada pagi hari.
"Petani jangan panen terlalu pagi karena masih banyak embun sehingga karena kadar air akan tinggi. Dengan begitu harga akan jatuh," katanya.
Menurut dia, upaya itu penting mengingat akhir-akhir ini ada berita mengenai penurunan harga gabah hingga di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), terutama untuk panen di Jateng dan Jatim.
"Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan Bulog ke depan kalau ada harga jatuh, kami melalui jalur kami sendiri yaitu melalui kelompok tani akan menanyakan kenapa harga jatuh, apakah karena tidak dibeli oleh Bulog atau karena kualitasnya rendah atau tidak sesuai dengan ketentuan dari Bulog, kami akan dapat informasinya nanti," katanya.
Di sisi lain, Bulog juga mengecek melalui staf di lapangan. Dengan adanya upaya dari dua pihak, diharapkan tidak ada kesalahpahaman antara petani dengan Bulog.
"Kalau sampai ada kesalahpahaman, kita akan luruskan permasalahan ini dan kamipun harus tanggung jawab kepada anggota kami sendiri agar harga tidak jatuh," katanya.
Terkait dengan kerja sama antara KTNA dengan Bulog tersebut, akan segera dilanjutkan ke anggota KTNA di seluruh Indonesia.
"Kami akan 'brifing' untuk bicara lebih teknis dan detail. Bagaimana caranya, pertama KTNA harus memberikan informasi kelompok tani mana dan kapan yang mau panen dalam waktu dekat, dengan begitu kami lanjutkan informasi tersebut kepada Bulog untuk selanjutnya agar Bulog menyiapkan kendaraan dan uang," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga terus memberikan pemahaman kepada para petani untuk menjaga kualitas panen, salah satunya yang diarahkan adalah jangan memanen pada pagi hari.
"Petani jangan panen terlalu pagi karena masih banyak embun sehingga karena kadar air akan tinggi. Dengan begitu harga akan jatuh," katanya.