Kerry mengatakan kepada Parlemen Amerika Serikat bahwa ia telah berbicara dengan mitranya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, soal langkah-langkah untuk mengawasi gencatan senjata.

Gencatan dijadwalkan mulai diberlakukan pada Sabtu dini hari.

"Saya tadi pagi berbicara dengan Menteri Luar Negeri Lavrov dan tim-tim kami akan bertemu keesokan harinya, (guna membentuk) gugus tugas untuk memantau gencatan senjata, penghentian permusuhan," tuturnya.

"Saya di sini tidak untuk memberikan jaminan bahwa (gugus tugas yang akan dibentuk) akan berhasil, tapi ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk mengakhiri perang," katanya, memperingatkan.

"Kemungkinan lainnya adalah bahwa perang bisa semakin buruk, bahwa Suriah akan hancur seluruhnya, tidak bisa lagi disatukan."

Para pejabat Amerika Serikat telah berkali-kali menunjukkan anggapan, gencatan senjata yang dijanjikan itu merupakan uji coba terhadap niat baik Rusia dalam mengupayakan penyelesaian, melalui perundingan.

Konflik tersebut membuat sekutu Kremlin, yaitu pemerintahan Bashar al-Assad, serta pesawat-pesawat tempur Rusia harus berhadapan dengan barisan kelompok gerilyawan.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024