"Melalui pementasan-pementasan itu, kami bisa menyampaikan pesan-pesan pembangunan, termasuk untuk pelaku UMKM, supaya semakin kreatif dan inovatif dalam usaha produksinya, mempertahankan kualitas agar memenangi persaingan pasar," kata Ketua Seksi Pertunjukan FK Metra Kota Magelang Muhammad Nafi di Magelang, Rabu.

Pihaknya setiap tahun rata-rata menggelar enam pementasan kesenian tradisional yang selama ini dilestarikan oleh masyarakat di berbagai kampung di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

Ia mengemukakan tentang pengalaman pementasan FK Metra pada Oktober 2015 di Terminal Kebon Polo Kota Magelang yang bekerja sama dengan peguyuban pedagang kuliner.

Pihaknya juga sedang memikirkan untuk merencanakan pementasan kesenian tradisional bekerja sama dengan pelaku UMKM setempat.

"Karena setiap kali diselenggarakan pementasan kesenian di kampung-kampung, itu juga menjadi kesempatan para pedagang kecil untuk berjualan, sehingga menambah penghasilan mereka," ujarnya.

Ia mengatakan pementasan kesenian tradisional juga bisa dimanfaatkan untuk menyosialisasikan tentang penyaluran program kredit usaha oleh kalangan perbankan kepada pelaku UMKM.

Ia menyebutkan beberapa pementasan kesenian tradisional dengan misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan yang diprogramkan pemerintah, termasuk penguatan produksi UMKM, antara lain pentas "Guyon Maton", ketoprak, musik campur sari dan keroncong, dan fragmen tari.

"Hingga saat ini, ada sekitar 20 kelompok kesenian di berbagai kampung yang menjadi bagian FK Metra Kota Magelang, dengan pementasannya secara khusus membawa misi pembangunan," ujarnya.

Belum lama ini, FK Metra Kota Magelang bekerja sama dengan Yayasan Tri Bhakti, pengelola Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, mengerahkan 17 kelompok kesenian tradisional untuk melakukan kirab budaya malam, dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh.

"Melalui kirab itu, juga membuat suasana kehidupan ekonomi masyarakat kota pada malam hari menjadi semakin hidup," kata Muhammad Nafi.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024