Seleksi dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pertama dimainkan di Semarang, 20 sampai dengan 21 Februari 2016, kata Ketua Harian Pengprov Perpani Jawa Tengah Mugio Hartono kepada wartawan di Semarang, Minggu.

Pada seleksi itu, kata mantan Kabid Binpres KONI Jawa Tengah tersebut, tidak akan dilakukan pencoretan atlet sehingga yang ikut sebanyak 35 atlet yang sekarang ini mengikuti pemusatan latihan daerah (pelatda).

"Kami belum melakukan pencoretan nama atlet pada seleksi tahap pertama ini. Atlet harus menjalani tiga tahapan, kemudian skor mereka akan diakumulasi dan yang terbaik akan masuk tim Jateng. Kami ingin membangun atmosfer kompetisi," katanya.

Usai menjalani seleksi atlet di Semarang, kata Mugio Hartono yang juga pengajar pada Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes Semarang, selanjutnya seleksi di Kabupaten Blora, 26 sampai dengan 27 Maret, sedangkan seleksi tahap ketiga akan dimainkan di Kabupaten Banyumas, akhir April 2016.

Menurut dia, dari tiga tahapan seleksi tersebut, dirinya akan mendapatkan 17 atlet panah terbaik ditambah lima atlet cadangan yang masuk dalam Tim Panahan PON XIX Jateng. Pemusatan latihan sendiri akan dimulai Mei mendatang.

"Kami akan mengintensifkan pelatda cabang olahraga panahan pada bulan Mei mendatang dan sekarang ini pengurus bersama pelatih sedang menyiapkan program yang harus dijalani atlet," katanya.

Pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Jabar mendatang, kata dia, Jawa Tengah membidik medali emas dari nomor compound dan nasional. Saat ini, Jateng masih menunggu "entry by name" atlet dari induk organisasi olahraga panahan di Tanah Air tersebut.

Dari pelaksanaan PON sebelumnya, kata dia, "entry by name" dilakukan dua bulan sebelum pelaksanaan.

"Sekarang ini kelolosan atlet masih bersifat 'entry by number' sehingga masih ada waktu untuk mendapatkan 17 atlet panah terbaik," katanya.

"Kompetisi (seleksi tiga tahap) ini sengaja dibangun agar atlet terpacu berlatih. Mereka harus berlatih secara mandiri di daerah masing-masing," katanya.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024