Kepala BLH Pemkot Surakarta Widdi Srihanto di Solo, Selasa, mengatakan saat ini baru memiliki 40 bank sampah berbasis masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Kota Solo.

Ia mengatakan BLH Pemkot Surakarta tidak banyak memiliki anggaran untuk membangun bank sampah tersebut. "Tiap tahun kita hanya bisa menganggarkan untuk lima bank sampah baru. Kami tidak hanya membangun, tapi juga menyosialisasikan ke warga tentang pengelolaan bank sampah," katanya.

Dikatakan untuk sosialisasi pengelolaan bank sampah dilakukan dengan mengajak warga belajar hingga ke Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Widdi mengatakan dipilihnya Kabupaten Bantul karena dinilai berhasil dalam mengelola bank sampah. Melalui bank sampah ini diharapkan warga dapat menyadari pentingnya mengelola sampah sekaligus mendaur-ulang sampah.

Ia menjelaskan pihaknya saat ini sedang gencar melakukan sosialisasi di masing-masing kelurahan tentang bank sampah. Materi sosialisasi termasuk bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar. Di samping itu pemanfaatan sampah, baik organik dan anorganik.

"Sementara ini kesadaran warga untuk mengelola sampah (memisahkan sampah organik dan anorganik) dari tingkat rumah tangga masih rendah. Karena itu kami galakkan sosialisasi ke masayarat," katanya.

Widdi mengatakan sampah yang ada di masyarakat jenisnya ada tiga, yakni yang layak kompos, layak jual, dan layak buang. Dengan adanya bank sampah ini diharapkan persoalan sampah bisa rampung di hulu, yakni tingkat rumah tangga atau kelurahan.

Ia mengatakan melalui cara ini diharapkan sampah bisa menjadi barang bernilai ekonomi tinggi, di antaranya sampah dibuat menjadi tas, lampion, dan lain sebagainya, dan sampah saat ini menjadi dilema bagi semua daerah. Tidak hanya di Solo saja tapi juga di sejumlah tempat seperti di Jakarta.

Dikatakan persoalan tersebut dipicu karena salahnya penanganan pengelolaan terhadap sampah.

"Sampah itu bagi orang tidak paham maka hanya akan menjadi barang buangan. Padahal di sana ada nilai kemanfaatannya baik itu menghasilkan uang, pupuk, dan nilai sosial serta pendidikan bagi masyarakat," katanya.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024