"Getaran gempa yang dirasakan sangat kuat itu mengakibatkan struktur baja JMP mengalami pergeseran mencapai lima centimeter," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) JMP, Cristian Lesmono, di Ambon, Kamis.
Dia mengemukakan, pasca-gempa pihaknya langsung melakukan pengukuran struktur jembatan yang akan menjadi ikon pembangunan di Maluku itu, dan struktur baja pada bentangan tengah yang telah disiapkan sebagai penghubung utama mengalami pergeseran.
Selain itu, ia mengemukakan, kabel bentang (stayed) yang digunakan untuk menyangga tiang utama bentangan tengah yang sebelumnya telah seimbang, juga mengalami pergeseran ke arah kanan. Akibatnya, kabel di sisi kanan menjadi tegang, sedangkan sisi kiri renggang.
"Kami masih tetap melakukan evaluasi, terutama tentang penambahan gaya untuk menstabilkan struktur jembatan yang bergeser," ujarnya.
Ia menimpali, "Konsultan juga telah dimintakan hasil pemeriksaan lengkap terhadap konstruksi jembatan, termasuk semua sambungan beton, guna dievaluasi kondisi struktur jembatannya secara keseluruhan."
Hal itu, menurut Cristian, mengakibatkan rencana menghubungkan bentangan tengah ke jembatan pendekat dari arah Poka dan Galala yang direncanakan dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Tahun Baru 2016 di JMP pada pukul 00.00 WIT malam ini tertunda.
Dia juga menyampaikan bahwa telah menginformasikannya kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga meninjau JMP pada Rabu (30/12), sehingga rencana menghubungkan bentangan tengah jembatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu bersamaan dengan perayaan malam Tahun Baru 2016.
Khusus pekerjaan menghubungkan bentangan tengah dengan kedua jembatan pendekat arah Galala-Poka, Cristian menegaskan, kemungkinan baru akan diselesaikan hingga minggu kedua Januari 2016.
"Kami akan menyelesaikan segmen ke enam terlebih dahulu, terutama mengatasi pergeseran struktur beton dan baja serta kabel stayed yang mengalami pergeseran, setelah itu baru mengerjakan konektivitas seluruh bentangan jembatan," ujarnya.
Gubernur Said yang didampingi Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX (Maluku - Maluku Utara) Amran Mustari, telah melihat kondisi terkini JMP pasca-gempa dangkal dengan posisi 25 KM bagian utara Pulau Ambon.
"Masalah ini juga akan dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Iqnatius Johan, beserta para dirjen dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang berkunjung ke Ambon hari ini untuk merayakan malam pergantian tahun yang dipusatkan di JMP," katanya.
Dia mengemukakan, pasca-gempa pihaknya langsung melakukan pengukuran struktur jembatan yang akan menjadi ikon pembangunan di Maluku itu, dan struktur baja pada bentangan tengah yang telah disiapkan sebagai penghubung utama mengalami pergeseran.
Selain itu, ia mengemukakan, kabel bentang (stayed) yang digunakan untuk menyangga tiang utama bentangan tengah yang sebelumnya telah seimbang, juga mengalami pergeseran ke arah kanan. Akibatnya, kabel di sisi kanan menjadi tegang, sedangkan sisi kiri renggang.
"Kami masih tetap melakukan evaluasi, terutama tentang penambahan gaya untuk menstabilkan struktur jembatan yang bergeser," ujarnya.
Ia menimpali, "Konsultan juga telah dimintakan hasil pemeriksaan lengkap terhadap konstruksi jembatan, termasuk semua sambungan beton, guna dievaluasi kondisi struktur jembatannya secara keseluruhan."
Hal itu, menurut Cristian, mengakibatkan rencana menghubungkan bentangan tengah ke jembatan pendekat dari arah Poka dan Galala yang direncanakan dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Tahun Baru 2016 di JMP pada pukul 00.00 WIT malam ini tertunda.
Dia juga menyampaikan bahwa telah menginformasikannya kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga meninjau JMP pada Rabu (30/12), sehingga rencana menghubungkan bentangan tengah jembatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu bersamaan dengan perayaan malam Tahun Baru 2016.
Khusus pekerjaan menghubungkan bentangan tengah dengan kedua jembatan pendekat arah Galala-Poka, Cristian menegaskan, kemungkinan baru akan diselesaikan hingga minggu kedua Januari 2016.
"Kami akan menyelesaikan segmen ke enam terlebih dahulu, terutama mengatasi pergeseran struktur beton dan baja serta kabel stayed yang mengalami pergeseran, setelah itu baru mengerjakan konektivitas seluruh bentangan jembatan," ujarnya.
Gubernur Said yang didampingi Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX (Maluku - Maluku Utara) Amran Mustari, telah melihat kondisi terkini JMP pasca-gempa dangkal dengan posisi 25 KM bagian utara Pulau Ambon.
"Masalah ini juga akan dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Iqnatius Johan, beserta para dirjen dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang berkunjung ke Ambon hari ini untuk merayakan malam pergantian tahun yang dipusatkan di JMP," katanya.