Kasat Reskrim Polres Jepara AKP I Wayan Suhendar di Jepara, Rabu, mengungkapkan hingga kini belum bisa memastikan pelaku penganiayaan yang mengakibatkan Afriyanto (15) tewas akibat luka parah pada bagian kepala serta ibu korban bernama Siti Hadroh (38) warga Desa Geneng, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, mengalami luka serius.
Hasil penyelidikan sementara, kata dia, korban diduga dianiaya oleh ayah kandungnya, Seraju (45) karena sebelum ditemukan bersimbah darah oleh warga, ibu korban sempat terlibat cekcok dengan Seraju.
"Ayah dan ibu Afriyanto dikabarkan bercerai, namun kata tetangga Seraju masih sering mendatangi rumah mantan istrinya," ujarnya.
Korban tewas, kata dia, diduga akibat pukulan benda tumpul yang mengakibatkan tempurung kepalanya retak dan terjadi pendarahan hebat di kepala bagian belakang.
Sementara ibu korban, kata dia, mengalami luka di bagian kepala dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Kartini Jepara.
"Dari luka-luka keduanya, dapat disimpulkan dianiaya menggunakan benda tumpul," ujarnya.
Ia mengakui, belum menemukan barang bukti benda tumpul yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban, meskipun di dalam rumah korban terdapat berbagai benda tumpul, seperti palu, batu bata, dan balok kayu.
Hanya saja, kata dia, tak satupun yang terdapat bekas bercak darah, rambut, atau kulit kepala korban.
Selain melakukan pencarian barang bukti, kata dia, petugas juga melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga lari ke Semarang.
Nur Syahid (45), tetangga korban mengungkapkan, kasus penganiayaan yang menimpa tetangganya diperkirakan terjadi Rabu (28/10) pukul 06.00 WIB.
"Saat itu, sempat terdengar suara tangisan," ujarnya.
Ketika mendatangi rumah korban, dia melihat, Siti Hadroh sudah terkapar di lantai kamar sambil menutupi kepalanya dengan tangan, sedangkan suara tangis berasal dari Afriyanto yang juga terkapar di atas tempat tidur di kamar yang sama dengan ibunya.
"Bersama warga berupaya memberi pertolongan karena keduanya saat itu masih hidup," ujarnya.
Kedua korban akhirnya dilarikan ke Puskesmas Batealit, kemudian korban dirujuk ke RSUD Kartini Jepara.
Setelah sempat mendapatkan perawatan, kata dia, sekitar pukul 07.30 WIB, nyawa Afriyanto tidak tertolong, sedangkan ibunya masih belum sadarkan diri dan dirawat di ruang teratai RSUD Kartini Jepara.
Berdasarkan keterangan tim medis RSUD Kartini, keduanya mengalami luka pada bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.
Hasil penyelidikan sementara, kata dia, korban diduga dianiaya oleh ayah kandungnya, Seraju (45) karena sebelum ditemukan bersimbah darah oleh warga, ibu korban sempat terlibat cekcok dengan Seraju.
"Ayah dan ibu Afriyanto dikabarkan bercerai, namun kata tetangga Seraju masih sering mendatangi rumah mantan istrinya," ujarnya.
Korban tewas, kata dia, diduga akibat pukulan benda tumpul yang mengakibatkan tempurung kepalanya retak dan terjadi pendarahan hebat di kepala bagian belakang.
Sementara ibu korban, kata dia, mengalami luka di bagian kepala dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Kartini Jepara.
"Dari luka-luka keduanya, dapat disimpulkan dianiaya menggunakan benda tumpul," ujarnya.
Ia mengakui, belum menemukan barang bukti benda tumpul yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban, meskipun di dalam rumah korban terdapat berbagai benda tumpul, seperti palu, batu bata, dan balok kayu.
Hanya saja, kata dia, tak satupun yang terdapat bekas bercak darah, rambut, atau kulit kepala korban.
Selain melakukan pencarian barang bukti, kata dia, petugas juga melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga lari ke Semarang.
Nur Syahid (45), tetangga korban mengungkapkan, kasus penganiayaan yang menimpa tetangganya diperkirakan terjadi Rabu (28/10) pukul 06.00 WIB.
"Saat itu, sempat terdengar suara tangisan," ujarnya.
Ketika mendatangi rumah korban, dia melihat, Siti Hadroh sudah terkapar di lantai kamar sambil menutupi kepalanya dengan tangan, sedangkan suara tangis berasal dari Afriyanto yang juga terkapar di atas tempat tidur di kamar yang sama dengan ibunya.
"Bersama warga berupaya memberi pertolongan karena keduanya saat itu masih hidup," ujarnya.
Kedua korban akhirnya dilarikan ke Puskesmas Batealit, kemudian korban dirujuk ke RSUD Kartini Jepara.
Setelah sempat mendapatkan perawatan, kata dia, sekitar pukul 07.30 WIB, nyawa Afriyanto tidak tertolong, sedangkan ibunya masih belum sadarkan diri dan dirawat di ruang teratai RSUD Kartini Jepara.
Berdasarkan keterangan tim medis RSUD Kartini, keduanya mengalami luka pada bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.