Magelang (ANTARA) - Aneka produk kerajinan para anggota bank sampah Kota Magelang, Jawa Tengah, hingga saat ini telah menembus pasar konsumen ke luar daerah karena kualitasnya yang cukup baik, kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang Mahbub Yani Arfian.

"Sudah cukup banyak produk bank sampah yang dipasarkan ke luar daerah" katanya di Magelang, Jumat.

Hingga saat ini, katanya, kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut, terdapat sekitar 80 bank sampah dengan para anggota yang terus mengembangkan diri untuk mengolah sampah sesuai ketentuan, menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Pihak KLH Kota Magelang juga memfasilitasi para anggota bank sampah tingkat kelurahan agar mengembangkan produknya, antara lain berupa konsultasi terkait dengan kampung organik, bank sampah, pendampingan, dan pemasaran produk.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan tempat dispai kerajinan dengan bahan baku yang diproduksi bank sampah.

Penjabat Wali Kota Magelang Rudy Apriantono mengunjungi Bank Sampah Lembah Tidar di Jalan Pahlawan Kota Magelang, antara lain didampingi Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Arif Barata Sakti, Kepala KLH Mahbub Yani Arfian.

Rudy juga mengunjungi tempat pembuangan akhir sampah yang dikelola pemkot setempat di Banyuurip, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Kunjungan tersebut, terkait dengan rencana penilaian Adipura tahap kedua pada Oktober 2015.

Ia mengemukakan pentingnya semakin gencar bank sampah mempromosikan berbagai produk kerajinan mereka kepada masyarakat dalam skala yang lebih luas.

Berbagai produk bank sampah, antara lain topi, tas, dan aksesoris ruangan, juga bermanfaat untuk mendukung kepariwisataan di daerah setempat.

"Lebih rajin lagi untuk promosi hasil kerajinan dari olahan sampah, promosikan hingga luar kota," katanya.

Ia menyebut produk bank sampah berkualitas tinggi, unik, dan memiliki unsur seni, serta dibuat secara kreatif.
 

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024