Pada lomba yang dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah Budi Santoso mewakili Gubernur Jawa Tengah tersebut mereka beradu ketarmpilan mengemudikan kendaraannya yang dihitung berdasarkan catatan waktu tercepat.
Lomba yang didukung oleh PT Gudang Garam Tbk tersebut, sebanyak 54 pebalap tersebut diadu untuk mengalahkan "King" atau pebalap profesional yang didatangkan dari Jakarta di antaranya adalah Alinka Hardianti, Anjasara, dan Reza Syahdri Sihombing.
Para pebalap tersebut dituntut untuk bisa mengalahkan catatan waktu yang telah dibuat oleh ketiga pebalap profesional tersebut. "Mereka yang mampu mengungguli para 'King' tersebut akan mendapat apresiasi hadiah berupa uang," kata Ari K Wibowo dari PT Gudang Garam Tbk.
Sedangkan pebalap profesional yang mampu dikalahkan oleh para peserta tersebut, menurut dia, memang tidak ada risiko apapun karena mereka memang diharapkan bisa memotivasi para pebalap di daerah untuk menunjukkan kebolehannya.
"Intersport Lead For Speed" ini adalah ajang balap bergengsi yang menggabungkan antara "drifting" dan slalom yang dikombinasikan menjadi satu kompetisi keahlian para pebalap dalam memecahkan catatan waktu atau soal dari para panitia lomba.
Pada lomba terbagi dalam empat kelas yaitu kelas FWD atau "Front Wheel Drive" (gerak rida depan) untuk kategori profesional, FWD untuk kategori pemula, kemudian RWD atau "Rear Wgeel Drive" (gerak roda belakang) untuk kategori profesional serta pemula.
Menurut dia, Semarang merupakan kota ke-10 dari rangkaian lomba ini yang diputar di 15 kota. "Kita mullai dari Bekasi (Jabar) dan berakhir di Kota Malang, 7 November 2015," katanya.
Ia mengatakan, animo para pebalap tampil pada ajang ini cukup besar karena di setiap penyelenggaraan jumlah pesertanya semakin bertambah. Kalau di Jakarta hanya sebanyak 30-40 pebalap kemudian di Cimahi, Jabar sebanyak 40 pebalap, dan sekarang ini di Semarang mencapai 54 pebalap.
"Animo penonton juga ada kecenderungan bertambah dari satu penyelenggaraan ke penyelenggaraan berikutnya, apalagi setelah lomba juga dipertunjukkan musik," katanya menegaskan.
Alinka maupun Anjarara sempat memuji sirkuit di Semarang karena jalannya lebar dan cukup panjang sehingga bisa leluasa memacu kendaraan dengan kecepatan maksimal. "Kalau bisa saya katakan kalau dinilai maka sirkuit di Semarang mendapat nilai sembilan," kata Jessy.
Sebelum para peserta memulai seri pertama didahului dengan aksi Alinka yang mengemudikan kendaraannya dan berhasil mencatat waktu 21 detik kemudian Jessy mencatat waktu 22 detik.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024